Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memastikan rencana pengelolaan lapangan minyak dan gas bumi (migas) di Iran oleh PT Pertamina (Persero) dalam kunjungan kerjanya ke Iran, akhir pekan ini.

Luhut saat meninjau proyek LRT Jabodebek di sisi ruas jalan tol Jagorawi, Jakarta, Jumat, mengatakan kunjungan kerja itu dilakukan dalam rangka mewakili Presiden Jokowi sebagai utusan khusus guna menghadiri pelantikan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk masa jabatan kedua.

"Memang ada dua proyek yang kami akan rundingkan. Pertama adalah soal dua blok minyak untuk Pertamina yang cadangannya tiga miliar barel. Itu kan sampai sekarang on off. Itu kita mau tanyakan, jadi mau dikasih atau tidak? Kalau enggak jadi ya sudah tidak apa-apa," kata dia.

Kerja sama dengan Iran terkait pengelolaan lapangan minyak itu adalah hasil kunjungan Presiden Joko Widodo saat melawat ke Iran akhir 2016.

Langkah itu juga sejalan dengan upaya Pertamina untuk agresif mengembangkan bisnis hulu migas di luar negeri. Terlebih, kedua lapangan minyak ini memiliki potensi menjanjikan.

Mantan Menko Polhukam itu mengatakan proyek kedua yang akan dibicarakan adalah rencana pembangunan pabrik turbin listrik di Indonesia oleh Mapna, perusahaan Iran yang banyak memproduksi peralatan sektor kelistrikan dan energi.

Ia menilai penjajakan kerja sama pembangunan pabrik turbin listrik di Indonesia akan potensial dikembangkan untuk menekan biaya pembangunan pembangkit listrik sehingga listrik yang lebih terjangkau akan dapat diakses masyarakat luas.

"Kami melirik itu (kerja sama dengan Mapna) karena bisa bikin di sini jadi Indonesia made (buatan Indonesia). Biayanya lebih murah 40-60 persen," kata dia.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017