Surabaya (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menargetkan daerah yang dipimpinnya menjadi provinsi pertama bebas nyeri di Indonesia pada tahun-tahun mendatang.

Wagub saat acara "5th Nasional Meeting Indonesian Society of Anesthesiology for Pain Management" di Surabaya, Jumat mengatakan di Indonesia saat ini dokter anestesi (spesialis penghilang rasa nyeri/sakit) hanya berjumlah 1.200 orang dan 200-300 dokter itu ada di Jatim.

"Pelan-pelan sambil jalan akan kita tambah. Secara nasional memang kita kekurangan. Kita ada 200-an dokter yang setiap tahun lulus dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya," kata Gus Ipul sapaan akrabnya.

Guna mempercepat tambahan dokter itu, Gus Ipul mendorong Fakultas Kedokteran Departemen Anestesiologi dan Reanimasi Unair serta RSUD Dr Soetomo untuk melakukan upaya peningkatan kapasitas dokter anestesi.

"Tambahannya pasti, tapi penyebarannya belum semua. Kita akan usaha terus tapi ini menjadi hal yang penting ke depan. Jatim harus jadi provinsi bebas nyeri," tuturnya.

Dia menjelaskan, target provinsi bebas nyeri akan dimulai dari Surabaya karena syarat-syarat bisa dipenuhi di Surabaya. "Sedang di daerah lain belum bisa memaksakan seperti Sumenep, Pamekasan yang belum punya dokter. Kalau dokter sudah tersebar rata, baru dicanangkan yang namanya Jatim bebas nyeri," kata dia.

Ketua Panitia dr Herdy Sulistyono menambahkan nyeri merupakan penderitaan bagi pasien. Baik nyeri akut, kronis maupun kanker. Menurutnya, nyeri adalah fenomena klinis yang kompleks, gejala berlangsung akut dan bagian dari penyakit apabila kronis.

"Ini akan kita dorong. Dengan penanganan nyeri yang baik, diharapkan masyarakat akan bebas dari penderitaan dan akhirnya akan meningkatkan kualitas hidupnya," kata dia.

(T.KR-IDS/B012)

Pewarta: Indra Setiawan/Willy Irawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017