Caracas (ANTARA News) - Pihak berwenang di Venezuela telah memadamkan pemberontakan militer dekat kota Valencia, di bagian tengah negara itu, kata seorang pejabat yang berkuasa pada Ahad.

Pemberontakan itu terjadi kurang dari dua hari setelah Presiden Nicolas Maduro membentuk sebuah lembaga legislatif yang super sebagai bentuk mempertahankan cengkeraman kekuasaan.

Pejabat dari Partai Sosialis Diosdado Cabello membuat pengumuman itu beberapa saat setelah penyiaran sebuah video yang memperlihatkan sekelompok orang berseragam militer mengumumkan pemberontakan dan menyerukan perlawanan di berbagai wilayah. Tetapi wilayah-wilayah lain di Venezuela tampak tenang, dengan suasana tenang di ibu kota Caracas pada Ahad pagi.

Seorang saksi mata di kawasan itu yang terdapat sebuah pangkalan militer di kota Naguangua melaporkan dia mendengar tembakan-tembakan sebelum fajar, tetapi Cabello menyatakan situasi telah terkendali. Para pejabat mengatakan pemberontak-pemberontak, yang mereka lukiskan sebagai teroris, berusaha mencuri senjata dan tujuh orang ditahan setelah serangan atas pangkalan tersebut.

Kementrian Pertahanan tidak segera menanggapi untuk memberikan komentar. Tetapi para sekutu pemerintah cepat mengutuk serangan itu sebagai persekongkolan sayap kanan yang bertujuan menjatuhkan "revolusi Bolivaria" yang dimulai hampir 20 tahun lalu oleh mendiang Hugo Chavez dan dilanjutkan oleh pengikutnya Maduro.

"Serangan-serangan ini direncanakan oleh pikiran yang mengigau di Miami, hanya memperkuat moral pasukan bersanjata kami dan rakyat Bolivaria," kata Elias Jaua, pejabat Partai Sosialis, dalam kicauannya.

Pada Jumat, para sekutu pemerintah melantik lembaga legislatif baru yang super. Oposisi Venezuela dan pemimpin dunia mengutuknya sebagai cengkeraman kekuasaan oleh Maduro.

Dalam video Ahad, seorang pria yang mengidentifikasi dirinya Juan Carlos Caguaripano, seorang mantan kapten di Garda Nasional, berkata,"Kami menuntut pembentukan segera sebuah pemerintahan transisi." Ia didampingi oleh sekitar puluhan pria berseragam militer.

"Ini bukan kudeta," katanya. "Ini aksi kewarganegaraan dan militer untuk mendirikan kembali orde konstitusional. Tetapi lebih dari itu, ini untuk menyelamatkan negara dari kehancuran."

Para wartawan lokal menyiarkan video-video yang tampak memperlihatkan puluhan orang Venezuela dekat pangkalan itu di Valencia turun ke jalan-jalan memprotes pemerintah sebelum dipukul mundur dengan gas air mata.

Reuters tidak segera memperoleh konfirmasi mengenai potongan berita itu.

(Uu.M016)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017