Sampai jumpa tahun depan, 'spasiba, spasiba'."
Moskow (ANTARA News) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia M. Wahid Supriyadi menutup seluruh rangkaian Festival Indonesia di Taman Hermitage, Moskow, Minggu malam waktu setempat atau Senin dinihari waktu Jakarta.

"Terima kasih Moskow, terima kasih. Tahun depan mau lagi tidak?," kata Dubes Wahid dari panggung utama kepada para pengunjung.

Spontan masyarakat Rusia menjawab mau dengan Bahasa Rusia yang diterjemahkan.

"Spasiba," kata Dubes dalam bahasa Rusia, yang berarti terima kasih.

Dubes Wahid yang didampingi Ketua Panitia Darmawan Suparno menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Kementerian Pariwisata, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri atas penyelenggaraan Festival Indonesia kedua yang berlangsung pada 4--6 Agustus 2017.

Diplomat karir Kementerian Luar Negeri RI itu juga menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kebudayaan, Pemerintah Kota Moskow dan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta.

Wahid juga menyebutkan ucapan terima kasih kepada pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang telah berparyisipasi, serta berbagai badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta atas penyelenggaraan festival.

Ia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kantor Berita Antara dan sejumlah media nasional lain yang meliput langsung kegiatan festival.

"Sampai jumpa tahun depan, spasiba, spasiba," kata Dubes Wahid, disambut tepuk tangan hadirin.

Pada hari terakhir itu juga diumumkan bahwa seorang pengunjung bernama Marina terpilih mendapatkan hadiah tur gratis ke Bali dan Pulau Komodo.

Sebelum penutupan, pengunjung disajikan pementasan wayang kulit dari dalang Eddy Pursubaryanto dan tarian poco-poco.

(Baca: Ketika wayang kulit membuat masyarakat Rusia terpesona)

Dalang Eddy yang sehari-hari dosen Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya UGM Yogyakarta membawakan lakon epik terakhir kisah Ramayana yang berperang melawan Prabu Dasamuka (Rahwana) lantaran Dasamuka menculik dan menyekap Sinta di Taman Asoka.

Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017