“Karena pembeli mobil (LCGC,red) membeli mobil tersebut atas pertimbangan ekonomi juga. Itu yang menjadi pertimbangan kami untuk mengeluarkan varian baru. Satu atau dua tahun lalu sudah kami pikirkan, mungkin bisa tahun depan (ke luar varian V-Kool untuk LCGC,red),†ujar Linda di Jakarta.
Mengenai kondisi pasar kaca film saat ini, Linda mengaku walau sedikit melambat namun perusahaan tetap mendapatkan peningkatan penjualan. "Kami harapkan penjualan tahun ini bisa naik 2% sampai 3% sedangkan tahun lalu ada peningkatan sekitar 2% hingga 4%," ujarnya.
Linda menjelaskan, keberhasilan perusahaannya untuk tetap mengantongi laba karena sistem bisnis yang mereka kerjakan lebih ke business to bussiness (B2B)dengan berbagai parikan mobil, sehingga penjualan kaca film asal Amerika ini lebih tergantung pada penjualan mobil baru.
Sedangkan untuk ajang Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO) Indonesia International Auto Show (GIIAS) pihaknya lebih mengedepankan edukasi dari pada penjualan, sebab masih banyak konsumen yang masih belum memahamai kelebihan-kelebihan dan keuntungan yang ditawarkan V-Kool bagi keamanan dan kenyamanan berkendara.
"Di GIIAS kami tidak kejar target jual tapi kami lebih ke edukasi ke konsumen soal kaca film," pungkasnya.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017