Jakarta (ANTARA News) - DPP Partai NasDem menegaskan bahwa rekaman pidato Viktor B Laiskodat di Kabupaten Kupang, NTT pada 1 Agustus 2017 yang telah beredar adalah rekaman yang telah di edit sedemikian rupa, sehinga menghilangkan konteks, konten dan substansi dari pidato asli Viktor.

Demikian pernyataan sikap DPP Partai NasDem terkait rekaman video Viktor yang telah beredar di kalangan masyarakat, yang dibacakan oleh Ketua DPP Partai NasDem, Zulfan Lindan, saat jumpa pers di Kantor DPP Partai NasDem, Jakarta, Senin.

"Hasil editan yang disebarluaskan tersebut telah menimbulkan kesalahpahaman. Apabila mendengarkan pidato tersebut secara utuh maka tidak akan terjadi kesalahpahaman terhadap isi, maksud, dan tujuan dari pidato VBL," kata Zulfan yang juga Ketua Tim Kajian.

DPP NasDem membentuk Tim Kajian untuk mengatasi persoalan rekaman Viktor yang ramai dibicarakan yang melibatkan Dewan Pakar, Pengurus Harian, dan Badan Advokasi Hukum (BAHU) Partai NasDem.

Menurut dia, pidato saudara Viktor sesungguhnya adalah mendorong semangat untuk menjaga ideologi dan konstitusi negara dari setiap upaya terhadap disintegrasi negara dan bangsa.

"Tidak ada maksud dan tujuan dari saudara Viktor untuk menyudutkan pihak manapun," katanya.

Menyikapi masalah itu, kata Zulfan yang didampingi Sekjen Partai NasDem Nining Indra Saleh, Wasekjen Willy Aditya, Anggota Fraksi NasDem di DPR Jhonny G Plate dan Ketua BAHU NasDem Taufik Basari, telah terjadi kesalahpahaman terhadap pidato saudara Viktor karena ada pihak yang mengedit, menyambungkan, dan menyebarluaskan pidato tersebut.

DPP Partai NasDem mengajak semua pihak untuk tidak memberikan penilaian dan reaksi semata-mata berdasarkan pada suatu sumber yang telah dimanipulasi.

Partai NasDem akan selalu menjadi garda terdepan dalam membela ideologi Pancasila dan keutuhan NKRI serta mengajak semua pihak untuk bersamasama menjaga kerukunan hidup berbangsa dan bernegara.

"Partai NasDem mengajak semua pihak untuk tidak cepat terpancing, mudah diadu domba, serta terprovokasi yang mengganggu keutuhan kehidupan berbangsa dan bernegara. Partai NasDem siap menerima pandangan, saran, bahkan kritik untuk bersama-sama dengan komponen lainnya dalam proses pembangunan negara bangsa," kata Zulfan.

Sekjen Partai NasDem, Nining Indra Saleh menambahkan, Tim Kajian itu telah dibentuk pada 3 Agustus 2017 lalu untuk mengkaji video rekaman Viktor yang telah beredar di kalangan masyarakat.

"Video rekaman Viktor yang disebar itu tidak secara utuh, tapi telah diedit," kata Nining.

Dalam potongan video yang beredar, politisi yang diduga dari Partai NasDem itu diketahui menyebut Partai Gerindra sebagai salah satu partai yang mendukung kelompok gerakan khilafah.

Bukan hanya ke Gerindra, dalam video tersebut orang yang diduga Viktor juga berturut-turut menyebut Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN) berada di belakang kelompok itu.

Atas pernyataannya itu, Partai Gerindra dan PAN telah melaporkan Viktor Laiskodat ke Bareskrim Mabes Polri pada Jumat (4/8). Sementara PKS dan Demokrat juga melaporkan pernyataan itu ke Mabes Polri dan MKD DPR pada Senin (7/8).

(Baca: NasDem: Viktor Laiskodat tak bisa kena sanksi)

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017