Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menilai daya beli masyarakat masih baik dan tidak menunjukkan tanda-tanda perlemahan setelah konsumsi rumah tangga pada triwulan II-2017 tercatat tumbuh cukup signifikan.

"Konsumsi rumah tangga tumbuh 4,95 persen pada triwulan II-2017, ini membuktikan bahwa daya beli masyarakat masih kuat," kata Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Suhariyanto mengatakan konsumsi rumah tangga pada periode ini terbantu oleh fenomena Ramadhan dan Idul Fitri yang berlangsung secara penuh pada triwulan II-2017 dan libur sekolah sebelum tahun ajaran baru.

"Selain itu, konsumsi juga terbantu oleh banyaknya hari libur hingga 39 hari dalam periode ini," tambahnya.

Ia mengatakan komponen yang memberikan kontribusi terhadap konsumsi rumah tangga adalah makanan dan minuman, restoran dan hotel, kesehatan dan pendidikan serta transportasi dan komunikasi.

"Semuanya masih tumbuh, tidak ada yang negatif, makanan minuman tumbuh 5,24 persen, restoran dan hotel tumbuh 5,87 persen. Tapi memang yang non food sedikit terkoreksi dan tumbuh agak lambat sedikit," ujar Suhariyanto.

Suhariyanto menjelaskan konsumsi rumah tangga pada triwulan II-2017 juga tumbuh sedikit lebih baik dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,94 persen.

"Dibandingkan triwulan I-2017 konsumsi rumah tangga juga masih lebih tinggi sedikit. Kalau dibandingkan year on year memang ada perlambatan, tapi 4,95 persen masih tumbuh signifikan," katanya.

Sebelumnya, BPS mencatat, pada triwulan II-2016, konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh mencapai 5,07 persen.

Secara keseluruhan, konsumsi rumah tangga masih memberikan kontribusi terbesar pada struktur PDB pada triwulan II-2017 yaitu mencapai 55,61 persen, diikuti pembentukan modal tetap bruto 31,36 persen dan ekspor 19,1 persen.

Pewarta: Satyagraha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017