Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sepakat akan mengintensifkan kampanye penggunaan uang elektronik atau elektronifikasi di jalan tol.

Penggunaan uang elektronik di jalan tol saat ini baru mencapai sekitar 28 persen, sedangkan pada Oktober 2017 ditargetkan elektronifikasi di jalan tol harus sudah mencapai 100 persen.

"Ini saya kira lambat, harus ditindaklanjuti. Pertama tentang kampanye dan time schedule-nya," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai rapat kerja dengan Gubernur BI di Kantor PUPR, Jakarta, Senin.

Pada Juni 2017 penetrasi transaksi tol nontunai di Jabodetabek mencapai 33 persen, karena ada diskon tarif yang diberikan apabila menggunakan kartu tol elektronik pada periode Lebaran 2017, sedangkan di non Jabodetabek di Jawa mencapai 19 persen. Sementara itu transaksi tol nontunai di luar Jawa mencapai 14 persen.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, pihaknya bersama Kementerian PUPR telah mengevaluasi persiapan menuju transaksi non tunai 100 persen di jalan tol dan akan berupaya keras melakukan sosialisasi yang masif ke masyarakat melalui berbagai macam cara baik melalui media, pemasangan spanduk, ataupun diskon tarif selama periode Lebaran lalu.

Berdasarkan hasil evaluasi, penerapan diskon meningkatkan penetrasi transaksi non tunai sekitar 5 persen. Sementara itu, dampak kampanye dinilai belum terasa di masyarakat sehingga perlu lebih diintensifkan.

"Tadi kesimpulan ada kampanye dan tidak hanya kampanye, tapi harus ada paket diskon, ada tawaran khusus. Yang lain kita menghendaki agar bank yang terbitkan kartu transaksi nontunai di jalan tol itu lebih banyak. Ada beberapa bank yang akan gabung dan sistem operasinya bisa jalan, sehingga nasabah dari bank pemasarannya bisa dibuat lebih luas," kata Agus.

Sebelumnya, BI dan Kementerian PUPR telah menyepakati kerjasama untuk meningkatkan elektronifikasi di jalan tol. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dengan Gubernur BI Agus Martowardoyo tentang kerjasama dan berkoordinasi dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan Kementerian PUPR, dimana salah satunya terkait penerapan transaksi tol nontunai dalam mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) pada akhir Mei 2017 lalu.

Penandatanganan kesepakatan tersebut juga menjadi tahapan awal agenda elektronifikasi jalan tol di Indonesia yang dimulai dengan pelaksanaan kampanye elektronifikasi secara nasional menuju penerapan Multi Lane Free Flow (MLFF) atau pembayaran tol tanpa henti (pengguna jalan tol tidak harus menghentikan kendaraan di gerbang tol). Transaksi tol nontunai atau uang elektronik saat ini baru sebesar 28 persen dari lalu lintas harian rata-rata sekitar 4,5 juta kendaraan per hari. Ditargetkan pada Oktober 2017, seluruh ruas tol menggunakan transaksi non tunai.

(T.C005/B015)

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017