... lima roket ditembakkan gerilyawan al-Qaeda dan mendarat di dalam pangkalan penjaga pantai, sehingga menimbulkan kerusakan parah di sana...
Aden, Yaman (ANTARA News) - Gerilyawan cabang al-Qaeda yang berpusat di Yaman meluncurkan roket-roket ke pangkalan militer yang dijaga tentara Yaman, yang didukung Uni Emirat Arab, di Abyan, Senin, kata seorang pejabat keamanan.

Gerilyawan al-Qaeda menembakkan sejumlah roket Grad dan membidik satu pangkalan penjaga pantai yang dijaga tentara Yaman, yang didukung UAE, di Kota Pantai Shuqra di Provinsi Abyan, sehingga melukai beberapa prajurit, kata sumber keamanan lokal yang tak ingin disebutkan jatidirinya.

"Sebanyak lima roket ditembakkan gerilyawan al-Qaeda dan mendarat di dalam pangkalan penjaga pantai, sehingga menimbulkan kerusakan parah di sana," kata sumber keamanan lokal itu.

Serangan itu melukai beberapa prajurit yang baru direkrut dan bergabung dalam kegiatan anti-teror melawan benteng al-Qaeda, di Jazirah Arab, di Yaman Selatan, kata sumber Yaman itu.

Seorang perwira Angkatan Darat di dekat lokasi kejadian, serangan gerilyawan al-Qaeda itu dimaksudkan untuk membom ruang komando dan kendali di dalam pangkalan penjaga pantai, tapi tidak mengenai sasaran.

Pada Kamis (3/8), ratusan prajurit elit Yaman yang didukung Uni Emirat Arab dan Amerika melancarkan serangan baru anti-teror yang ditujukan kepada tempat persembunyian al-Qaeda di Provinsi Shabwa, yang bertetangga.

Beberapa sumber suku mengatakan sejumlah komandan tingkat-menengah al-Qaeda bersama pengawal mereka melarikan diri dari kubu mereka di Shabwa dan tiba di tempat persembunyian lain di daerah pegunungan terjal di Abyan.

Daslam beberapa hari belakangan, ratusan prajurit elit kontra-terorisme yang belum lama ini dilatih oleh UAE dikerahkan di berbagai tempat di Provinsi Abyan dalam upaya melacak anggota al-Qaeda yang melarikan diri dan menyerbu tempat persembunyian mereka.

Cabang al-Qaeda yang berpusat di Yaman, yang dipandang Amerika Serikat sebagai cabang paling berbahaya jaringan teror global, telah memanfaatkan bertahun-tahun konflik berdarah antara Pemerintah Yaman dan gerilyawan Syiah Al-Houthi guna memperluas kehadirannya, terutama di Provinsi Shabwa dan Abyan.

Pemerintah Yaman, yang bersekutu dengan koaliai militer Arab, pimpinan Arab Saudi, selama bertahun-tahun telah memerangi gerilyawan Syiah Al-Houthi --yang didukung Iran-- untuk menguasai negara Arab tersebut.

Data statistik PBB memperlihatkan lebih dari 8.000 orang telah tewas dalam konflik di Yaman, kebanyakan warga sipil, sejak koalisi dukungan Arab Saudi memasuki konflik itu pada 2015.

Negara Arab itu juga menderita wabah kolera terbesar di dunia, tempat sebanyak 5.000 kasus dilaporkan setiap hari.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017