Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menggelar pertemuan dengan Pusat Mikroelektronika Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk menindaklanjuti rencana penerapan Industry 4.0.

"Ini menindaklanjuti seminar Industry 4.0. Pak menteri minta tim ITB untuk melakukan penilaian, kajian kita bisa kontribusi di mana," kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, di Jakarta, Selasa.

Dia menyampaikan, pada era Industry 4.0, industri perlu menerapkan pabrikasi cerdas, di mana berbagai perangkatnya terkoneksi dengan internet atau dengan kata lain Internet Of Think.

"Misalnya yang paling sederhana adalah meteran listrik. Kalau di pabrik, meteran itu kan jumlahnya ratusan. Nah, kalau terkoneksi internet kan lebih mudah," pungkas Putu.

Sementara itu, Direktur Pusat Mikroelektronika ITB, Trio Adiono, menyampaikan, pihaknya bekerja sama dengan berbagai pihak untuk dapat memproduksi elektronika pendukung Industry 4.0.

"Kami mengembangkan kartu cerdas, seperti kartu SIM, kartu identitas, kartu pembayaran. Tingkat Komponen Dalam Negeri-nya bisa sampai 80 persen," kata dia.

Dia juga menyampaikan, pihaknya bisa memproduksi produk IOT, salah satunya meteran listrik yang terkoneksi dengan internet, salah satunya meteran listrik yang terkoneksi dengan internet.

"Kami sedang berdiskusi bagaimana kami mencari solusi supaya produk-produk dalam negeri ini bisa diserap," pungkasnya.

Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017