Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data ketenagakerjaan AS yang bagus mengangkat dolar AS lebih kuat.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember turun 2,1 dolar AS atau 0,17 persen, menjadi  1.262,60 dolar AS per ounce.

Data Job Openings and Labor Turnover Survey, yang mengukur lowongan kerja bulanan, mencapai 6.163 juta pada Juni, melebihi jumlah 5,6 juta yang diharapkan dan bulan sebelumnya sebanyak 5,702 juta.

Laporan tersebut, bersamaan dengan angka tenaga kerja yang lebih baik dari perkiraan pada Jumat (4/8) lalu, yang dilihat oleh beberapa investor komoditas sebagai tetap mempertahankan rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunganya setidaknya sekali lagi di tahun ini.

Suku bunga yang lebih tinggi cenderung bertindak sebagai pendorong kenaikan dolar AS, menarik para pedagang untuk mencari tingkat suku bunga yang lebih tinggi pada deposito berbasis dolar AS.

Namun tingkat suku bunga yang lebih tinggi bisa menjadi penekan bagi logam mulia, karena membuat mereka lebih mahal untuk pembeli yang menggunakan mata uang yang lebih lemah dan mengurangi daya tarik komoditas yang tidak menghasilkan imbal hasil (yield).

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September bertambah 13,8 sen atau 0,85 persen, menjadi ditutup pada 16,389 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Oktober naik 2,9 dolar AS atau 0,3 persen, menjadi menetap di 974,5 dolar AS per ounce, demikian Xinhua melaporkan.

(UU.A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017