Banyak teroris yang belajar sendiri dari media sosial, kemudian menjadi teroris 'lone wolf' ..."
Surakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong ilmuwan untuk melakukan bebagai riset mengenai perubahan tataran sosial sebagai dampak dari kemajuan teknologi, khususnya di bidang informasi.

"Sekarang kita harus menyiapkan kerangka kebijakan baik bidang ekonomi, bidang politik, maupun di bidang sosial yang bisa digunakan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang tadi saya sampaikan," kata Presiden dalam sambutannya saat membuka acara Sebelas Maret International Conference on Business, Economics, and Social Sciences (SMICBES) di Hotel Best Western Premier Hotel, Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Hal itu, menurut Presiden, termasuk menyiapkan mode pembangunan sosial yang tepat sehingga perubahan-perubahan tersebut tidak merusak masyarakat kita

Presiden berharap perubahan kebiasaan dan kemajuan teknologi dapat dikelola dengan baik serta membawa dampak yang positif bagi pembangunan bangsa dan negara.

Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan RI itu mengatakan banyak terjadi perubahan sosial akibat adanya kemajuan teknologi yang dapat digunakan secara instan melalui internet maupun telepon pintar.

Kemajuan teknologi, dikemukakan Presiden, juga memungkinkan terjadinya perubahan dalam pola penyebaran ideologi termasuk ideologi radikal ataupun ideologi kekerasan yang sangat cepat.

"Banyak teroris yang belajar sendiri dari media sosial, kemudian menjadi teroris lone wolf yang tidak bergabung dengan sebuah organisasi," kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden menginginkan agar ilmuwan-ilmuwan sosial dapat meneliti tentang dampak penggunaan kemajuan teknologi yang mempengaruhi struktur tataran sosial di masyarakat Indonesia.

Presiden Jokowi mencontohkan riset-riset yang dapat dilakukan antara lain mempelajari isu di media sosial dan dampak maupun reaksi sosial hingga kepada metode pembelajaran di kelas-kelas di perguruan tinggi.

"Dengan menyiapkan sejak dari awal antisipasi berbagai perubahan itu, maka saya yakin ilmu-ilmu sosial akan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi kemajuan bangsa kita Indonesia," ujar Presiden.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret menyelenggarakan Sebelas Maret International Conference on Business, Economics, and Social Sciences (SMICBES) bekerja sama dengan Asosiasi Program Doktor Manajemen Indonesia (APDMI) dan Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS).

Tujuan konferensi internasional itu adalah sebagai sarana diseminasi hasil penelitian di bidang bisnis, ekonomi dan ilmu sosial lain serta meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi ilmiah.

Konferensi tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah dari Universitas Sebelas Maret dan perguruan tinggi lain di Indonesia.

Sebanyak 3 pembicara utama yang hadir dalam konferensi yaitu Profesor James E Owers dari Harvard University Amerika Serikat, Profesor Ali Fatemi dari DePaul University Amerika Serikat, dan Profesor Amine Tarazi dari University of Limoges Prancis.

Sebanyak 232 kertas kerja ilmiah akan dipresentasikan oleh para peneliti baik berasal dari Indonesia dan luar negeri seperti Malaysia, Thailand, Inggris, Perancis, Australia, India dan Jepang.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017