Apalagi Indonesia termasuk salah satu dari 10 negara yang melakukan perbaikan signifkan dalam investasi. Selain itu, tahun ini, peringkat Indonesia menurut Bank Dunia dalam hal kemudahan berbisnis meningkat dari 129 (2014) menjadi 91 (2017)."
Kupang (ANTARA News) - Pengamat ekonomi Dr James Adam, MBA mengapresiasi pemerintah yang akan meluncurkan Paket Kebijakan Ekonomi XVI terkait kemudahan investasi sebelum peringatan HUT Ke-72 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2017.

"Apabila kebijakan program besar itu untuk mempercepat pelaksnaan investasi di antaranya persoalan perizinan di pusat dan daerah yang akan coba diselesaikan dengan satu model dan kelancaran proses lain untuk menggairahkan investor maka perlu diapresiasi," katanya di Kupang, Kamis.

Anggota IFAD (International Fund for Agricultural Development) untuk program pemberdayaan masyarakat pesisir NTT, mengatakan hal itu terkait paket kebijakan baru akan diumumkan sebelum 17 Agustus 2017 sebagai salah satu upaya menggenjot investasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada semester II 2017.

Menurut dia apabila peluncuran kebijakan itu terjadi dan berhasil, maka pekerjaan besar yang perlu dilakukan pemerintah setelah itu adalah menurunkan porsi barang dalam larangan dan pembatasan (lartas) dari 49 persen menjadi mengarah ke 17 persen.

"Ini merupakan upaya sungguh-sungguh dari pemerintah RI untuk memajukan investasi di antaranya penguatan infrastruktur, perbaikan peraturan dan perbaikan kualitas pelayanan investasi, di antaranya dengan menghapus 3.000 Peraturan Daerah yang berpotensi menghambat proses investasi," katanya.

Upaya tersebut, menurut mantan dosen ekonomi Universtias Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang itu, telah membuahkan hasil berupa perbaikan signifikan dalam kemudahan investasi Indonesia.

"Apalagi Indonesia termasuk salah satu dari 10 negara yang melakukan perbaikan signifkan dalam investasi. Selain itu, tahun ini, peringkat Indonesia menurut Bank Dunia dalam hal kemudahan berbisnis meningkat dari 129 (2014) menjadi 91 (2017)," katanya.

Menurut dia langkah-langkah dan kebijakan (I-XV) yang telah dilakukan oleh pemerintah telah memberikan hasil yang positif antara lain berkurangnya prosedur, waktu, biaya dalam memulai usaha, mendaftarkan property, izin konstruksi, pembayaran pajak dan lain-lain.

Di antaranya bahwa sebanyak 50 perusahaan telah menggunakan layanan investasi tiga jam, dari jumlah itu 20 berasal dari Perusahaan Malaysia yang menanamkan modalnya senilai 20 miliar dollar AS, berikut China yang sudah memberi respon yang baik pada beberapa proyek dan paket yang ditawarkan dalam forum Prakarsa Sabuk dan Jalan Sutra atau Belt and Road Initiative (BRI) perlu didorong agar terwujud.

Berikut, katanya beberapa proyek dan paket yang ditawarkan seperti proyek pelabuhan terintegrasi di Bitung, Sulawesi Utara dan Kuala Tanjung di Sumatera Utara serta proyek listrik dan pembangunan kawasan industri di Kalimantan Utara juga harus terus didorong untuk terwujud demi kesejahteraan bersama.

Paket kebijakan ekonomi XV merupakan terakhir sebelum ini yang berkaitan dengan penurunan biaya logistik baik yang dikirim lewat darat, laut dan udara sehingga berdampak terhadap perputaran dan pertumbuhan ekonomi barang dan jasa lainnya.

Karena itu, katanya semua pihak memanfaatkan 15 paket kebijakan ekonomi yang telah diluncurkan pemerintah yang telah selesai dideregulasi dan disederhanakan oleh pemerintah, dan sebentar lagi akan diregulasikan paket kebijakan ekonomi jilid XVI, sehingga mau tidak mau pengusaha harus siap mental melaksanakan untuk mencapai apa yang dinginkan pemerintah dari kebijakan-kebijakan itu.

Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017