Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo mengaku belum membicarakan soal kemungkinan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa maju dalam pemilihan gubernur (pilgub) Provinsi Jawa Timur.

"Saya belum ketemu, masalah itu jadi saya belum bisa bicara," kata Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.

Khofifah saat ini menjadi salah satu kandidat yang disebut-sebut maju sebagai cagub dalam Pilgub Jatim. Selain Khofifah, muncul juga nama Wakil Gubernur Jatim saat ini Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai salah satu kandidat kuat untuk menjadi cagub.

"Tentu saja nanti saya ketemu, iya kan? Baru saya bisa ngomong, belum ketemu bagaimana bisa ngomong," tambah Presiden singkat.

Presiden juga tidak menjawab saat apakah ia sudah menerima surat pengunduran diri dari Khofifah untuk maju sebagai cagub Jatim.

Beberapa partai misalnya Golkar dan Nasdem sudah menyatakan minat mengusung Khofifah sebagai cagub dalam Pilgub Jatim. Namun langkah Khofifah untuk maju terhalang oleh Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku ia sudah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo agar tidak mengizinkan Khofifah maju dalam Pilgub Jatim.

Selain dari parpol, Khofifah juga sudah mendapat dukungan dari sejumlah kiai untuk maju sebagai cagub Jatim, salah satunya dari pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah KH Asep Saifuddin.

Bukan hanya Khofifah dan Gus Ipul, sejumlah tokoh juga sudah mulai mendaftarkan diri ke partai-partai sebagai cagub misalnya mantan Kepala Biro Umum Sekretaris Militer Presiden, Komisaris Besar Polisi Syafiin (Gus Syaf) mendaftar melalui Partai Golkar.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim La Nyalla Mattalitti mendaftar sebagai bakal calon gubernur Jatim melalui Partai Demokrat. Demokrat juga sudah menerima pendaftaran Nurhayati Assegaf dan Nurwiyatno.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017