"Kehadiran wasit asing sebetulnya merupakan pembelajaran bagi wasit nasional. Sebenarnya wasit kita itu mampu. Ini harus jadi bahan perenungan," kata Pelatih Persiba Haryadi.
Hal itu dikatakannya saat agenda konfrensi pers di ruang kerja wartawan Stadion Patriot Chandrabaga Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Jumat sore.
Dia berpendapat, kehadiran wasit asing dalam Liga 1 harus menjadi pelajaran bagi wasin nasional maupun penyelenggara kegiatan mengingat kapasitas serta pengalaman mereka yang lebih matang dalam dunia persepakbolaan.
Kepemimpinan wasit asing kali ini juga harus diwaspadai pemainnya, khususnya pada prilaku bermain yang lebih sopan dan tertib dalam mematuhi aturan.
"Saya juga sudah sampaikan kepada pemain agar protes yang terjadi di lapangan hanya boleh disampaikan oleh kapten," katanya.
Pemain Persiba Balikpapan Cesar Ramadhan mengatakan kepemimpinan wasit asing diharapkan dapat berdampak positif pada kondusivitas jalannya pertandingan.
"Wasit asing ini membuat kita penasaran. Wasit juga manusia yang rentan salah. Namun kualitas wasit yang bagus akan berkorelasi dengan jalannya pertandingan dengan baik," katanya.
Pelatih Persija Jakarta Stefano Cugurra Teco mengaku belum berani berkomentar tentang kepemimpinan wasit asing sebelum pertandingan berjalan.
"Terlalu dini saya mengomentari kapasitas wasit asing, karena pertandingan belum berjalan. Kami harus berfikir positif dengan keterlibatan wasit asing kali ini," katanya.
Pemain Persija Jakarta Mikael Orah meyakini kapasitas wasing asing harus menjadi bahan evaluasi sekaligus pembelajaran bagi wasit nasional.
"Wasit asing punya kapasitas yang bagus. Ini harus jadi bahan pembelajaran dan evaluasi bagi wasit nasional," katanya.
Pertandingan Persija kontra Persiba rencananya akan dipimpin oleh wasit asing asal Kirgizstan sebuah negara di daratan Asia Tengah.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
