... ada kegamangan di kalangan penyelenggara negara untuk menyuarakan dan mengartikulasikan Pancasila ..."
Jakarta (ANTARA News) - Kepala Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi Latif mengatakan selama belasan tahun Pancasila kurang mendapat perhatian serius, termasuk di sekolah.

"Bahkan, ada kegamangan di kalangan penyelenggara negara untuk menyuarakan dan mengartikulasikan Pancasila di ruang publik," ujarnya di Jakarta, Jumat.

Yudi menjelaskan Pancasila kurang terbudayakan dalam moral publik, sehingga penguatan kembali ideologi Pancasila ke dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, melalui keyakinan, alam pikiran dan praktiknya perlu mendapat perhatian semua pihak.

"Segenap pemangku kepentingan perlu bekerja sama menghidupkan dan menggelorakan kembali Pancasila sebagai laku hidup anak-anak bangsa," ujarnya.

Yudi menjelaskan Pancasila harus menjadi gerak nadi kaum muda Indonesia, tulang sungsum bangsa, sehingga generasi muda dapat mengaktualisasikan Pancasila sebagai inspirasi dan daya dorong berprestasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik.

Dia menjelaskan pihaknya dan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) akan meluncurkan program penguatan pendidikan Pancasila yang diikuti 530 mahasiswa dan 110 dosen dari seluruh Indonesia di Bogor, Jawa Barat, pada Jumat dan Sabtu.

Dalam kegiatan itu digunakan pendekatan interaktif dan partisipatif, dan menurut Yudi, akan diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (12/8).

Presiden Jokowi akan hadir membuka langsung kegiatan didampingi oleh Ketua Dewan Pengarah UKP-PIP Megawati Soekarnoputri dan Menristekdikti M. Nasir.

Pada pagi hari para peserta yang merupakan perwakilan dari Aceh hingga Papua berkesempatan berkeliling Istana Bogor dan senam pagi bersama Presiden Jokowi.

Kegiatan ini kemudian akan diisi kelas-kelas diskusi mengenai pengamalan sila per sila Pancasila dan nonton bareng film "Pantja Sila: Cita-Cita dan Realita" yang akan dipandu Yudi Latif.

Pewarta: Indriani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017