Semarang (ANTARA News) - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menegaskan undangan dari DPP PDI Perjuangan kepadanya untuk melakukan paparan tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2018.

"Itu, kebetulan saya diundang DPP PDI Perjuangan, tepatnya Badiklat untuk menyampaikan paparan mengenai arah kebijakan Kota Semarang berkaitan dengan ideologi Pancasila," kata Hendi, sapaan akrabnya, di Semarang, Jumat.

Hal tersebut diungkapkan Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Semarang itu usai pembukaan rangkaian peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-72 RI yang diselenggarakan Pemerintah Kota Semarang di halaman balai kota setempat.

Sebelumnya, sempat beredar informasi adanya undangan kepada Hendi untuk melakukan paparan di Lenteng Agung Jakarta dari DPP PDI Perjuangan, berdasarkan jadwal kegiatan wali kota yang diinformasikan secara rutin kepada para jurnalis.

"Undangannya itu pada hari Minggu (13/8) sebagai narsum untuk menyampaikan arah kebijakan Kota Semarang, kemudian pada hari Senin (14/8), saya dipanelkan dengan Ketua Umum Hipmi dan Kadin," kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.

Jadi, kata Hendi, undangan dari DPP PDI Perjuangan untuk datang ke Jakarta itu tidak terkait dengan pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri maupun paparan mengenai Pilgub Jateng 2018.

Secara pribadi, dia tetap memutuskan untuk mendaftarkan diri sebagai bakal calon gubernur dan kandidat wakil gubernur dalam penjaringan yang dibuka DPD PDI Perjuangan Jateng mulai 24 Juli hingga 11 Agustus 2018.

Hingga hari terakhir pendaftaran, Jumat (11/8), ada 19 pendaftar yang mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon gubernur dan wakil gubernur, baik dari kalangan kader maupun eksternal.

Dari petahana, yakni Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko juga sudah mengembalikan formulir pendaftaran.

Hendi menambahkan bahwa hingga hari terakhir pendaftaran pun (11/8) tidak mendaftarkan diri karena merasa masih banyak kader senior yang merasa sudah siap maju, termasuk petahana yang juga dari PDI Perjuangan.

"Itu (pilgub, red.) biar buat yang senior-senior saja, buat incumbent, buat kader yang memang sudah merasa mampu dalam ajang pilgub. Saya sendiri juga enggak tahu prosedur pendaftaran di DPD maupun DPP PDI Perjuangan," katanya.

Hal itu, kata dia, termasuk adanya kemungkinan untuk mendaftar lewat DPP ketika penjaringan di DPD PDI Perjuangan Jateng sudah selesai, dan meminta pertanyaan itu diajukan langsung kepada DPD PDI Perjuangan tingkat provinsi.

"Ada lagi pertanyaan, bagaimana kalau ada instruksi dari atas? Mana ada kader partai menolak perintah ketua? Hanya saja, itu mimpi di siang bolong. Wong enggak daftar, kok, mimpinya begitu?" katanya seraya tersenyum.

(U.KR-ZLS/D007)

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017