Bandung (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi didampingi Wakil Bupati Bandung Gugun Gunawan meluncurkan program bertajuk Kirab Pemuda Nusantara (KPN) 2017 di Kompleks Gedung Budaya Sabilulungan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Menpora mengatakan pihaknya saat ini akan memulai sebuah rencana besar dan sebuah program besar yang akan menghubungkan 34 provinsi di seluruh tanah air.

"Dulu, 27 tahun yang lalu, kita pernah mendengar satu program bernama Kirab Remaja Nasional yang ditujukan bagi kaum remaja dari seluruh nusantara untuk saling mengenal perbedaan wilayah, suku, ras dan agama demi memperkuat rasa kebhinekaan di kalangan anak-anak muda. Kini spirit kebangsaan itu kami hadirkan di Kirab Pemuda Nusantara dalam versi yang lebih kekinian," kata Menpora.

Ia mengatakan di tengah-tengah perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang dihadapi dunia dan juga Indonesia, ada satu hal yang tidak pernah berubah dan akan selalu menjadi takdir bagi bangsa Indonesia hingga detik ini, yakni kebhinekaan.

"Inilah takdir terbaik yang Tuhan pilihkan bagi kita yang belum berubah sampai detik ini. Satu hal yang tidak kita bisa ingkari bahwa kita hidup di tengah-tengah keberagaman, mulai dari suku, ras dan juga agama, hingga adat istiadat," katanya.

Untuk itulah menurut Menpora, Indonesia membutuhkan pendidikan tentang kebhinekaan yang mengajarkan indahnya keberagaman kepada pemuda sejak dini.

"Dalam konteks ini keberadaan Pogram Kirab Pemuda Nusantara menjadi penting dan strategis," kata dia.

Ia menegaskan bahwa pemuda Indonesia harus memiliki pemahaman yang baik dalam menerima perbedaan sebagai kekuatan bukan ancaman, dan memiliki tradisi toleran dalam menghadapi perbedaan itu.

Menurut Menpora, Kirab Pemuda Nusantara yang akan melewati 72 Kabupaten/Kota di 34 provinsi di seluruh Indonesia harus punya misi yang lebih jauh dan visioner.

"Lebih dari sekedar napak tilas kebhinekaan, program ini juga harus menjadi ajang promosi pariwisata lokal, mendorong potensi daerah dan mampu memunculkan ikon-ikon pemuda kreatif yang bisa menginspirasi Indonesia dengan karya-karyanya," kata dia.

Menteri asal Bangkalan Madura Jawa Timur ini juga mengajak pemuda Indonesia untuk mendukung perjuangan para atlet Indonesia yang berjuang di SEA Games 2017 di Malaysia.

"Untuk para pejuang olahraga Indonesia di SEA Games 2017 di Malaysia," katanya.

Sementara Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah menyatakan bahwa kegiatan ini adalah rangkaian peluncuran Kirab Pemuda Nusantara 2017.

Peluncuran ini menjadi penanda awal pelaksanaan perjalanan hidup pemuda nusantara pada awal September ini. Dari pelaksanaan rakornis telah menghasilkan komitmen daerah untuk mempersiapkan dan mensukseskan Kirab Pemuda Nusantara.

"Indonesia memiliki ciri masyarakat majemuk di mana kesatuan sosial berdasarkan perbedaan suku bangsa agama adat serta perbedaan daerah sangat terlihat melihat perkembangan mutakhir dengan format untuk menyelenggarakan kegiatan yang merawat persatuan Indonesia dengan nama Kira Pemuda Nusantara 2017," kata dia.

Kirab Pemuda Nusantara 2017 akan diiikuti oleh pemuda terbaik yang lolos dalam seleksi yang diadakan oleh Kemenpora akhir bulan ini, dimana masing-masing provinsi akan diwakili oleh satu orang laki-laki dan satu orang perempuan yang akan menjadi Peserta Inti.

Selain itu Kirab juga akan diikuti juga oleh peserta yang berasal dari duta pemuda kreatif, pemuda pelopor, perwakilan pemuda berprestasi, mahasiswa/pelajar dan komunitas komunitas pemuda kreatif yang ada dari setiap daerah.

Diperkirakan ada sekitar satu juta pemuda yang akan menerima manfaat langsung maupun tak langsung dalam memeriahkan kegiatan Kirab Pemuda Nusantara 2017.

Untuk Rute perjalanan Kirab ini terbagi atas dua zona yang pertama dimulai dari Zona Miangas bergerak menuju Sabang hingga ke Solo dan Zona Kedua yang dimulai dari Kota Rote Ndao di NTT bergerak menuju Merauke dan berakhir di Solo. Kota asal Presiden Joko Widodo ini akan menjadi titik akhir dari pelaksanaan kegiatan Kirab Pemuda Nusantara 2017.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017