Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menargetkan membangun sebanyak 4 juta unit rumah murah hingga 2019 yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

"Sampai 2019 nanti akan diupayakan terbangun 4 juta rumah murah dengan anggaran Rp74 triliun," kata Basuki dalam dialog Refleksi 72 Tahun Indonesia Merdeka, Kerja Bersama untuk Kejayaan Indonesia di Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu.

Menurut Basuki, target 4 juta rumah murah itu ditetapkan dengan mengacu pesatnya progres pembangunan rumah murah hingga tahun ini. Sejak digulirkan program sejuta rumah murah pada 2015 hingga 2016 telah terealisasi 1,5 juta unit rumah, sedangkan pada 2017- Agustus 2017 telah terealisasi 449.000 unit rumah.

"Artinya penyediaan rumah murah masih menjadi prioritas Presiden Joko Widodo. Ini juga sekaligus mengatasi backlog yang telah mencapai 11,6 juta rumah," kata dia.

Basuki mengatakan aspek perumahan memang masih menjadi salah satu kebutuhan terbesar masyarakat Indonesia setelah 72 tahun merdeka, selain sandang dan pangan.

"Kalau saya melihat selama 72 tahun merdeka, kebutuhan pokok yang masih sering didiskusikan adalah pangan dan papan," kata dia.

Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap kepemilikan rumah itu, menurut Basuki, terlihat dalam Property Expo 2017 di Jakarta Convention Center (JCC) yang dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Dari sekitar 201 stan perumahan yang ada, 20 stan di antaranya dikhususkan untuk perumahan bersubsidi dengan harga mulai Rp120 juta hingga Rp140 juta.

"Belum lama dibuka sudah ada 200 nomor urut pemesanan (NUP) untuk rumah bersubsidi. Jadi semua masyarakat memang masih membutuhkan," kata dia.

(T.L007/R010)

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017