Jakarta (ANTARA News) - Sedikitnya 50.000 pekerja rentan menjadi peserta jaminan sosial ketenagakerjaan melalui Penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan dan Bantuan Pangan Non Tunai yang diselenggarakan Bank BNI. 

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto, di acara Penyaluran Pangan Non-tunai yang di hadiri Mensos Khofifah Indar Parawansa di Jakarta, Senin, menyatakan dalam enam bulan ke depan, para pekerja rentan dapat meningkatkan kesejahteraannya karena tidak lagi khawatir atas risiko kerja seperti seperti kecelakaan kerja dan cacat.

Program tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan Bank BNI dalam program pengentasan kemiskinan yang digagas melalui kerjasama dengan kementerian dan atau lembaga.

Program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan ini diberikan melalui program GN Lingkaran (Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan) BPJS Ketenagakerjaan.

Skema bantuan sosial ini merupakan yang pertama kali dilakukan Bank BNI dengan menyalurkannya dalam bentuk perlindungan dua program BPJS Ketenagakerjaan, yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKm) kepada 50 ribu pekerja yang masuk dalam kategori pekerja rentan, yaitu pekerja yang sehari-harinya hanya mengandalkan penghasilannya sehari untuk biaya hidup hari itu saja.

Perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan ini diperuntukkan bagi penerima bantuan sosial produktif, agen e-warong KUBE, agen 46, petani dan sektor pekerja lainnya dengan masa perlindungan selama enam bulan ke depan.

Perlindungan ini diharapkan akan terus dilanjutkan secara mandiri oleh para pekerja rentan yang menerima bantuan sosial ini setelah masa perlindungan selama enam bulan berakhir.

Penyerahan bantuan sosial juga disaksikan Direktur Utama Bank BNI, Achmad Baiquni, didampingi oleh Direktur Hubungan Kelembagaan dan Transaksional Perbankan Bank BNI, Adi Sulistyowati. Dalam kegiatan ini diserahkan bantuan sosial secara simbolis kepada perwakilan dari penerima bantuan sosial dari masing-masing sektor penerima bantuan GN Lingkaran.

Agus juga mengapresiasi langkah Bank BNI dalam menyalurkan dana CSR perusahaan dalam bentuk perlindungan program BPJS Ketenagakerjaan.

"Semakin banyak perusahaan yang menyalurkan dana CSR mereka dalam bentuk perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, maka perlindungan menyeluruh bagi seluruh pekerja di Indonesia dapat segera terwujud," ujar Agus.

Dia menambahkan, program GN Lingkaran yang digagasnya ini menjadi salah satu upaya untuk mencapai kesempurnaan perlindungan pekerja Indonesia.

Kegiatan penyerahan bantuan GN Lingkaran ini juga dilakukan bersamaan dengan Penyaluran Bantuan Sosial PKH Non Tunai yang dihadiri oleh sekitar 250 Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM).

Agus berharap, perusahaan lain, khususnya industri keuangan di Indonesia menduplikasi skema CSR yang sudah dilakukan beberapa perusahaan dan perbankan, seperti yang dilakukan Bank BNI.

"Semoga perlindungan bagi seluruh pekerja di Indonesia dapat segera terwujud dan seluruh pekerja mendapatkan hak mereka atas perlindungan jaminan sosial, khususnya ketenagakerjaan," demikian Agus.

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017