Wina (ANTARA News) - Austria pada Senin (14/8), menjadi negara Eropa terkini yang mengonfirmasi bahwa mereka menemukan fipronil insektisida pada produk berbahan telur yang diimpor dari Jerman, Belanda, Belgia dan Polandia.

Dari 80 sampel acak termasuk makanan panggang dan mayones, 18 di antaranya ditemukan mengandung bahan kimia tersebut dalam jumlah kecil, menurut Badan Kesehatan dan Keamanan Pangan (Agency for Health and Food Safety/AGES) nasional.

Namun, mereka menekankan bahwa kuantitas yang terdeteksi itu dapat diabaikan dan "tidak ada risiko kesehatan".

"Produk tersebut merupakan produk telur untuk industri makanan grosir dan berasal dari Jerman, Belanda, Belgia dan Polandia," ungkap badan itu dalam sebuah pernyataan.

"Semua produk telur yang terkontaminasi fipronil akan segera ditarik dari pasar."

AGES menambahkan bahwa "tiga perempat sampel untungnya terbukti bebas dari fipronil."

Insektisida tersebut saat ini telah ditemukan pada telur yang terdapat di 17 negara Eropa sejak skandal itu terungkap pada awal Agustus dan bahkan ditemukan di Hong Kong.

Jutaan telur telah ditarik dari rak swalayan dan puluhan peternakan unggas telah ditutup, dengan Komisi Eropa dijadwalkan akan menggelar pertemuan untuk membahas krisis tersebut pada September, demikian dilansir AFP.(kn)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017