Jakarta (ANTARA News) - Deretan para pemain film laga "Wiro Sableng" akhirnya terkuak setelah sekian lama pihak rumah produksi hanya mengungkapkan segelintir nama yang akan menghidupkan lagi kisah fiksi karya Bastian Tito.

Selain Vino G Bastian yang jadi pemeran utama sebagai Wiro Sableng, Lifelike Pictures sebelumnya hanya mengumumkan keterlibatan Marsha Timothy, Sherina Munaf dan Yayan Ruhian tanpa mengungkapkan secara detil karakter mereka.

Di akun Instagram, Lifelike Pictures mengungkapkan pemeran asli Wiro Sableng, Kenken alias Herning Sukendro, menjadi penasehat dalam film "Wiro Sableng".

Dalam film ini, Marsha Timothy akan berakting menjadi Bidadari Angin Timur dan Sherina Munaf menjadi Anggini.

Selain itu, penyanyi Marcel Siahaan juga ikut berakting sebagai Ranaweleng, Andy RIF sebagai Dewa Tuak, Cecep Arief Rahman (Bajak Laut Bagaspati), Dian Sidik (Kalingundil), Yayu Unru (Kakek Segala Tahu), Yayan Ruhian (Mahesa Birawa), Fariz Alfarizi (Bujang Gila Tapak Sakti), Ruth Marini si Best Actress Monoloque Indonesia sebagai Sinto Gendeng.

"Wiro Sableng" juga melibatkan Marcella Zalianty (Permaisuri), Rifnu Wikana (Kalasrenggi), Yusuf Mahardika (Pangeran), Aghniny Haque (Raramurni), Lukman Sardi (Werku Alit), Dwi Sasono (Kamandaka) dan Happy Salma (Suci) serta Cupink Topan (Seta Inging), Mardi (Pitala Kuning), Habibie (Ketut Ireng) dan Asta (Bergola Wungu).

Wiro Sableng adalah karakter fiksi dan tokoh utama cerita silat Indonesia, berdasarkan buku silat Wiro Sableng Kapak Maut Naga Geni 212 karya Bastian Tito.

Wiro Sableng adalah serial silat terpanjang dan terlama di Indonesia, terdiri dari 185 judul dan dibuat selama rentang waktu 39 tahun (1967-2006).

Setiap bukunya terjual hingga ratusan ribu cetak, bahkan beberapa judul mencapai hingga sejuta cetakan.

Wiro Sableng telah menjadi legenda Indonesia yang bahkan hingga kini tetap mempunyai basis penggemar yang kuat. Film layar lebar kolosal dengan genre laga komedi fantasi ini akan diproduksi pada 2017 dan direncanakan rilis di bioskop tahun depan.

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017