Jakarta (ANTARA News) - Pemakai baju adat terbaik dalam upacara penurunan bendera Merah Putih di Istana Merdeka Jakarta mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Joko Widodo.

Lima pemakai baju adat yang dinilai terbaik oleh Istana Kepresidenan diumumkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah upacara penurunan bendera Merah Putih rampung di Halaman Istana Merdeka Jakarta, Kamis petang.

"Seperti tadi pagi, sore ini juga panitia membentuk tim penilai untuk menilai siapa yang berbusana tradisional adat-adat daerah yang paling baik sore ini," kata Jusuf Kalla.

JK yang mengenakan pakaian adat khas Betawi itu mengumumkan kelima pemenang yang mendapatkan hadiah sepeda dari Presiden Jokowi itu.

Mereka berasal dari kalangan masyarakat biasa yang diundang sebagai tamu dalam upacara penurunan bendera.

Frans Maksim, Kepala Suku Arfak Papua meraih peringkat pertama baju adat terbaik, saat itu Frans mengenakan baju adat Papua lengkap dengan koteka.

"Wih mantap, kemudian Ratna Dewi Budiono," lanjut JK.

Ratna mengenakan baju adat khas Dayak. Kemudian pemenang berikutnya bernama Yusak Rumambi yang mengenakan baju adat Sulawesi Utara. Pakaian Yusak dianggap unik dengan warna dominan merah dihiasi pernak-pernik kepala tengkorak imitasi.

Selanjutnya adalah Tengku Johan Marzuki yang berpakaian adat Aceh. Dan pemenang terakhir bernama Sumahartarti dengan pakaian adat khas Bengkulu.

"Silahkan semua datang ke panggung. Mendapatkan sepeda dari Bapak Presiden bisa langsung dipakai keliling-keliling nanti. Terima kasih," kata Wapres.

Kelima pemenang sepeda ini pun langsung menerima hadiah berupa sepeda yang telah disediakan oleh Jokowi. Tepuk tangan bergemuruh saat mereka satu persatu menerima sepeda.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017