Palu (ANTARA News) - Hujan gerimis menguyur Markas Komando Resort Militer (Makorem) 132 Tadulako Palu, Kamis (17/08) petang, tidak mengurangi niatan peserta kegiatan aksi 171717, yang merupakan ajang doa bersama di seluruh wilayah Indonesia.

Aksi itu merupakan singkatan dari peringatan 17 Agustus 2017 pukul 17.00 Wita yang diikuti ratusan umat Islam, tidak beranjak dari tempat duduk mereka guna mengikuti Murojaah dan doa bersama yang dipimpin oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, Prof. Zainal Abidin yang juga Rektor IAIN Palu.

Dzikir itu merupakan gagasan dari Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang dilakukan serentak di seluruh Indonesia, dengan tema untuk Indonesia lebih kasih sayang.

Zainal Abidin dalam ceramahnya mengatakan guna mewujudkan Indonesia lebih kasih sayang, ada dua hal perlu dilakukan yakni tidak boleh ada perasaan buruk sangka dalam diri, baik terhadap sesama manusia, maupun sesama pemeluk agama.

Kemudian harus terbuka dan menghargai perbedaan, perbedaan merupakan sesuatu yang lumrah dalam kehidupan. Jangankan dalam pemikiran, dalam pendapatan pun ada perbedaan.

"Tidak boleh ada istilah kristenisasi, maka akan menyakitkan umat islam. Juga sebaliknya tiada istilah Islamisasi akan menyakitkan umat Kristen. Anggap agama kita benar, tidak usah mengatakan agama orang lain buruk," tegas Prof Zainal.

Dia mengimbau untuk mengerjakan perintah agama sesuai apa diajarkan, seperti dalam surah Al Kafirun yakni untukmu agamamu dan untukkulah agamaku. Sehingga kasih sayang akan bisa terwujud.

Olehnya, perlu menghargai perbedaan, apalagi sesama umat Islam. Dia merasa prihatin kondisi umatIislam akhir-akhir ini, dimana ada sekelompok orang mengkafirkan kelompok lainnya.

Sementara Danrem 132 Tadulako, Kol Inf Saleh Mustafa yang membacakan pidato Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, Kemerdekaan Republik Indonesia dicapai berkat Rahmat Allah SWT dan kemerdekaan berkat jasa para pahlawan kesuma bangsa.

Untuk itu, Saleh Mustafa mengajak pada semua komponen bangsa agar merawat kemerdekaan, serta menggelorakan tradisi gotong-royong.

Kegiatan ditutup dengan sholat berjamaah dengan imam Pimpinan Majelis zikir Nurul Khairaat Palu, Habib Muhammad Sholeh bin Abubakar Alaydrus sekaligus membacakan Qunut Nazilah.

Pewarta: Fauzi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017