Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Andrinof Chaniago, berpendapat ruang untuk mencapai angka asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2018 sebesar 5,4 persen cukup besar.

"Ruang kita untuk mencapai angka 5,4 persen itu cukup besar," kata Andrinof ditemui usai mengikuti acara diskusi di Jakarta, Sabtu.

Andrinof, yang juga Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, mengatakan pemerintah saat ini perlu mengawal dana-dana yang sudah dipastikan masuk agar dapat efektif menggerakkan pertumbuhan ekonomi.

"Dana yang diperkirakan pasti masuk itu digunakan dengan efektif, dikawal sampai ke bawah sehingga menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Anggaran yang sudah ada dialokasikan dan cepat direalisasi," kata dia.

Menurut Andrinof, pemerintah perlu mendorong pertumbuhan komponen-komponen yang memiliki porsi terbesar dari produk domestik bruto Indonesia, seperti konsumsi dan belanja pemerintah.

Ia juga memandang bahwa pemerintah telah memahami adanya persoalan mengenai penyerapan anggaran di tingkat bawah.

"Penyerapan anggaran di bawah ini bukan hanya pemerintah daerah saja, tetapi kementerian dan lembaga juga bertanggung jawab," ucap Andrinof.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada 2018 melalui dukungan konsumsi masyarakat yang terjaga, peningkatan investasi serta perbaikan kinerja ekspor dan impor.

Perkiraan angka itu berdasarkan proyeksi konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masing-masing bisa mencapai 5,1 persen, konsumsi pemerintah 3,8 persen, pembentukan modal tetap bruto 6,3 persen dan impor 4,5 persen.

Indikator makro ekonomi lainnya dalam RAPBN 2018 adalah laju inflasi 3,5 persen, nilai tukar Rp13.500 per dolar AS, suku bunga SPN 3 bulan 5,3 persen, rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) 48 dolar AS per barel, lifting minyak 800 ribu barel per hari, dan lifting gas 1,2 juta barel setara minyak per hari.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan asumsi pertumbuhan ekonomi dalam RAPBN 2018 sebesar 5,4 persen merupakan target yang cukup optimistis.

"Pertumbuhan lebih optimistis, karena faktor-faktor penyumbang pertumbuhan di luar APBN, diharapkan bisa mendukung pertumbuhan seperti investasi dan ekspor," kata dia.

Pewarta: Calvin Basuki
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017