Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta akan mendatangkan 15.600 ton ikan dari luar daerah karena produksi ikan nelayan setempat diperkirakan belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat wilayah ini.

Kepala Bidang Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Suwarman Partosuwiryo di Yogyakarta, Minggu, mengatakan pada 2017 total produksi ikan di DIY baik tangkap maupun budi daya hanya 96.900 ton, sedangkan kebutuhan konsumsi ikan masyarakat diperkirakan mencapai 111.600 ton.

"DIY masih butuh 15.600 ton ikan lagi untuk mencukupi kebutuhan masyarakat. Kami akan datangkan ikan dari Jawa Tengah atau Jawa Timur," kata dia.

Menurut Suwarman, setiap tahun DIY memang masih bergantung pada produksi ikan luar daerah untuk menutup kebutuhan konsumsi ikan masyarakat. Selain disebabkan terus meningkatnya konsumsi ikan per kapita masyarakat, kebutuhan mendatangkan ikan dari luar daerah juga dikarenakan ikan hasil tangkapan nelayan DIY justru banyak yang diekspor ke luar negeri.

"Seperti ikan layur, ikan tuna, serta beledang justru banyak diekspor ke Jepang daripada dijual di DIY sendiri," kata dia.

Ia mengatakan tingkat konsumsi ikan masyarakat DIY pada 2017 ditargetkan mencapai 25,7 kilogram per kapita. Target itu terus meningkat dibandingkan pada 2015 yang masih berkisar 21,74 kilogram per kapita per tahun dan 2016 yang mencapai 23,4 kilogram per kapita pertahun.

Sehingga untuk mencapai target konsumsi ikan masyarakat DKP DIY akan terus menggenjot ketersediaan ikan baik tangkapan laut maupun budi daya, serta kampanye Gerakan Masyarakat Makan Ikan di lima kabupaten/kota.

Suwarman mengatakan kampanye Gerakan Masyarakat Makan Ikan (Gemarikan) di sekolah dilakukan dengan menyediakan berbagai paket hasil olahan ikan secara gratis kepada siswa disertai dengan sosialisasi mengenai manfaat mengonsumsi ikan.

"Bukan hanya para siswa, gurunya pun kami ajak bersama-sama makan ikan. Setelah itu kami jelaskan pentingnya makan ikan dengan mendatangkan narasumber tertentu," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017