Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memastikan masalah ketiadaan bangku sekolah di sekitar 600 kelas Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di daerah itu akan segera diatasi.

"Karena anggaran Rp30 miliar telah dialokasikan khusus untuk pengadaan mebeler sekolah," kaya Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, MA Supratman, di Kabupaten Bekasi, Senin.

Menurut dia, meja dan kursi belajar itu pun diklaim telah siap didistribusikan.

Tentunya dalam pendistribusian tidak dapat dilakukan secara merata dalam tempo waktu sama.

"Pasalnya, sejak 2015, anggaran pengadaan sarana sekolah itu gagal dilakukan penyerapan dengan berbagai alasan," katanya.

Ini dikarenakan perusahaan pemenang lelang yang tidak melaksanakan pengadaan serta satuan kerja perangkat daerah terlambat menggelar lelang.

Ia menambahkan dengan adanya masalah itu 600 kelas di sekolah dasar dan menengah pertama tidak memiliki bangku.

Dengan adanya kondisi itu, sering kali muncul pemberitaan yang negatif dan lebih menyudutkan untuk alasan kinerja kurang baik serta adanya permainan uang dalam tubuh kedinasan.

Namun semua dugaan itu tidak ada benarnya, pasalnya anggaran kegiatan tersebut sudah sesuai dengan aturan. Dan bila ada keterlambatan suatu hal yang biasa.

"Secara ini kan kerjaan manusia, dan pengadaan tersebut sudah dilakukan walaupun tidak merata," katanya.

Lanjut Supratman menjelaskan dalam hal ini pengadaan kursi dan meja belajar ini memanfaatkan e-katalog yang dinilai lebih efisien.

Dari total Rp30 miliar, dalam perinciannya, meja dan kursi untuk satu kelas akan menghabiskan biaya Rp50 juta.

"Namun, dengan e-katalog untuk anggaran satu kelas hanya sekitar Rp38 juta. Dan itu tidak ada permainan uang (korupsi)," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar D
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017