Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan 18 kabupaten setempat siap mensukseskan Tour de Singkarak (TdS) ke-9 tahun 2017 yang akan diiikuti oleh para pembalap mancanegara.

"Sesuai pembicaraan dengan Kementerian Pariwisata 18 dari 19 kabupaten dan kota ikut berpartisipasi pada TdS (Tour de Singkarak) 2017," ujar Oni Yuflian, Kepala Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, di Padang, dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, ia mengatakan pembagian tugas daerah hampir sama dengan TdS tahun sebelumnya. Masing - masing daerah bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan start/ finis di daerahnya. "Daerah juga berbagi penyediaan hadiah, akomodasi dan penyediaan kendaraan selama TdS berlangsung," kata Oni.

Acara ini merupakan konsep promosi destinasi wisata Sumatera Barat berbasis olahraga balap sepeda tersebut memang sudah mendunia. Awal ketika TdS akan digulirkan, setidaknya telah diawali pemikiran bahkan pengamatan cukup dalam yang antara lain juga terinspirasi dari balap sepeda legendaris dunia Tour de France yang kini usianya 119 tahun.

Hingga tahun 2016 TdS konsisten diselenggarakan setiap tahun, dan jika melihat kalender UCI (Union Cycliste Internationale) 2017, TdS ke-9 rencananya digelar sepanjang 1.150 km yang dibagi 9 etape (jarak setiap tahap) selama 9 hari, 18-26 Nopember 2017.

"Rencananya akan menyinggahi jalan-jalan dengan latar belakang pesona wisata di 18 Kabupaten/ Kota di daratan Sumatera Barat. TdS dijadikan sebagai salah satu model pengembangan promosi yang memadukan Olahraga dan Pariwisata, ternyata memperoleh perhatian Pemerintah Daerah dan kian disadari semakin terlihat dampak positifnya makin membesar," kata kepala dinas pariwisata Sumbar itu.

Kegiatan Tour de Singkarak ternyata membantu pemulihan dari bencana gempa bumi tahun 2009.

Tahun 2009, Sumatera Barat diguncang bencana gempa dahsyat dengan nilai kerugian yang besar. Kegiatan Tour de Singkarak menjadi bagian dari instrumen pemulihan. Bahkan aspek 3A (Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas khususnya akomodasi) dijadikan rujukan untuk menilai kemantapan destinasi yang ketika itu hanya dimiliki Padang dan Bukittinggi, kini telah bertambah menjadi Sawahlunto, Batusangkar, dan Kabupaten/ Kota lainnya yang kian berpacu memperkuat aspek 3A-nya.

"Balap sepeda sebagai salah satu di antara tiga olahraga dunia terpopuler dipandang memiliki nilai lebih baik sebagai media promosi destinasi wisata secara terpadu, juga mampu menghadirkan pengaruh ganda yang positif serta berkelanjutan baik pada aspek ekonomi maupun sosial budaya," ujar Faried Moertolo pengamat Pariwisata Indonesia yang pernah turut membesarkan TdS.

(T.A029/T007)

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017