...Kesempatan ini tentu agar dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah...
Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama Muhammadiyah Amin mengharapkan masyarakat Islam untuk memaknai Idul Adha sebagai kurban yang sebenarnya atau tidak terjebak pada prosesi keagamaan saja.

"Harapan itu selalu ada dalam setiap kegiatan Idul Adha. Kesempatan ini tentu agar dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah sebagaimana peristiwa penyembelihan Nabi Ismail," kata Muhammadiyah usai mengikuti Sidang Isbat Awal Dzulhijah 1438 Hijriyah/ 2017 Masehi di Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan Idul Adha jangan hanya karena mengurbankan daging saja tapi harus diupayakan peningkatan ketakwaan dari pekurban, keluarga dan orang di sekitarnya.

"Penekanannya ada pada takwa. Kalau bukan karena ketakwaaan tidak mungkin mau mengeluarkan uang sampai sekitar Rp2 jutaan untuk membayar hewan kurban," kata dia.

Dia berharap umat Islam yang mampu untuk menyisihkan sebagian hartanya untuk berkurban. Kurban itu harus diniatkan untuk beribadah bukan untuk hal-hal yang justru menjadikannya tercela, misalnya malah untuk pamer kepada sesama.

Muhammadiyah Amin berharap masyarakat yang berkurban supaya memilih tempat yang tepat untuk menyalurkan kurbannya. Dengan kata lain, perlu ada kecermatan memilih tempat penyaluran kurban di tempat yang benar-benar membutuhkan.

Maka, kata dia, harus diupayakan pemerataan distribusi daging kurban terutama dari kota ke desa secara proporsional.

"Jadi orang yang berkemampuan di kota-kota besar tidak mengapa kurbannya diserahkan kepada keluarga di kampung yang tidak biasa mengonsumsi daging tersebut," kata dia.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017