Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu ditutup menguat mencatat rekor tertinggi sepanjang sejarah ke posisi 5.914 poin ditopang saham sektor pertambangan dan konsumsi.

IHSG BEI ditutup naik 33,72 poin atau 0,57 persen menjadi 5.914,02 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak menguat 7,47 poin (0,76 persen) menjadi 988,11 poin.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Rabu mengatakan bahwa IHSG ditutup menembus poin tertinggi diikuti kenaikan volume perdagangan. Sektor pertambangan dan konsumsi menjadi pemimpin penguatan.

"Penguatan harga komoditas dan optimisme investor terhadap konsumer menjadi pendorong utama IHSG ke level tertinggi tahun ini," katanya.

Ia menambahkan bahwa kebijakan Bank Indonesia yang memangkas BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps dari 4,75 persen menjadi 4,50 persen diharapkan juga dapat terasa dampaknya bagi saham sektor-sektor unggulan seperti properti dan keuangan.

"Perdagangan hari ini (23/8) saham sektor properti dan keuangan belum cukup signifikan menopang IHSG," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, investor asing yang melanjutkan aksi beli turut menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG melanjutkan kenaikan. Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia pada (Rabu, 23/8), investor asing mencatatkan beli bersih atau "foreign net buy" sebesar Rp344,28 miliar.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan sebanyak 379.965 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,124 miliar lembar saham senilai Rp6,532 triliun. Sebanyak 180 saham naik, 137 saham menurun, dan 132 saham tidak bergerak nilainya atau stagnan.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 50,80 poin (0,26 persen) ke 19.434,64, indeks Kospi menguat 1,07 poin (0,05 persen) ke 2.366,40, dan Straits Times melemah 3,74 poin (0,11 persen) ke posisi 3.260,05.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017