Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membahas soal kenaikan bea masuk impor Crude Palm Oil (CPO) ke India yang menjadi 15 persen dari sebelumnya 7,5 persen.

Pembahasan tersebut dilakukan saat menerima kunjungan Menteri Industri Makanan Olahan India, Sadhvi Niranjan Jyoti, di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu.

"Kami menyampaikan mengenai perhatian kita soal naiknya bea masuk sawit mencapai 100 persen," kata Enggartiasto.

Enggartiasto mengatakan bahwa delegasi India yang ditemuinya tersebut menyatakan akan melakukan pembahasan internal terkait keberatan Indonesia. CPO merupakan komoditas utama Indonesai untuk ekspor.

"Perhatian pemerintah Indonesia terkait bea masuk tersebut akan kami sampaikan kepada pihak terkait, dan akan mencari solusi bersama," kata Sadhvi.

Sebelumnya Kementerian Keuangan India mengumumkan peningkatan bea masuk CPO menjadi 15 persen.

Pajak impor minyak kelapa sawit olahan juga meningkat menjadi 17,5 persen dan 25 persen dari sebelumnya 12,5 persen serta 15 persen. Pembagian klasifikasi minyak sawit tersebut berdasarkan tingkat mutunya.

Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), volume ekspor minyak sawit Indonesia ke India pada semester pertama 2017 mencatatkan pertumbuhan yang cukup siginifikan yaitu naik sebesar 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau dari 2,6 juta ton menjadi 3,8 juta ton.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017