Bogor (ANTARA News) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, Indonesia akan kedatangan sejumlah menteri dari lima negara yang akan belajar soal pertanian.

"Senin kemarin saya menerima kunjungan Deputi PM Uzbekistan yang diperintahkan langsung oleh presidennya untuk belajar ke Indonesia," kata Amran di sela-sela menghadiri acara Wisuda Program Diploma IV Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor, Jawa Barat, Rabu.

Ia mengatakan, Deputi Perdana Menteri (PM) Uzbekistan Zoir T Mirzaev juga merangkap sebagai Menteri Pertanian dan Sumber Daya Air negara pecahan Uni Soviet tersebut.

Kedatang Deputi PM Uzbekistan lanjutnya untuk menjalin kemitraan dengan Indonesia karena dinilai telah mampu swasembada sejumlah komoditas pertanian. Negara Asia Tengah tersebut ingin belajar teknologi lada, rempah, kedelai di Indonesia.

"Dalam waktu dekat juga akan datang sejumlah menteri dari Malaysia, Thailand, Filipina dan juga Taiwan," katanya.

Menurut Amran, sejumlah negara menanyakan kemampuan Indonesia di sektor pertanian hingga terjadi lompatan yang siginfikan. Tidak lagi impor jagung dan kedelai, serta beras.

"Mereka tanyakan apa yang telah dilakukan hingga Indonesia mengalami lompatan seperti ini, saya jawabnya adalah kerja, kerja dan kerja," kata Amran.

Setelah Uzbekistan, lanjut Amran, dirinya akan menerima kunjungan dari Filiphina terkait tambah tanam pertanian padi. Salah satu stategi mempertanankan produksi adalah dengan menjaga masa tanam selama empat bulan. Kunjungan berikutnya dari Malaysia terkait jagung.

"Dengan Malaysia kita minta, jika ingin mengembangkan komoditas harus ditanam di Indonesia, baru hasilnya dijual kesana," kata Amran.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017