Tripoli (ANTARA News) - Mantan Perdana Menteri Libya Ali Zeidan telah dibebaskan setelah diculik saat berkunjung ke ibu kota negara, Tripoli, dan disekap sembilan hari oleh suatu kelompok bersenjata, kata seorang kerabatnya, Rabu.

Zeidan menjabat sebagai perdana menteri dari tahun 2012 hingga 2014. Dalam periode itu, Libya terperosok ke kekacauan politik yang semakin dalam serta konflik bersenjata yang telah mencengkeram negara itu sejak Muammar Gaddafi digulingkan enam tahun lalu.

Sejak itu, Zeidan tinggal di Jerman bersama keluarganya.

Tidak ada kejelasan soal alasan Zeidan pergi ke Libya dan mengapa ia diculik.

Ia disekap oleh sebuah kelompok yang memiliki kaitan dengan pemerintah dukungan Perserikatan Bangsa-bangsa di Tripoli, kendati ia tidak menghadapi dakwaan hukum apa pun, kata sumber itu.

Pemerintah belum memberikan komentar soal kasus tersebut.

Tripoli saat ini dikendalikan oleh beberapa kelompok bersenjata, yang telah menguasai ibu kota sejak 2011.

Beberapa di antara kelompok itu telah mendapat status semiresmi dari pemerintah namun kelompok-kelompok tersebut tidak dikenai pertanggungjawaban serta masih terlibat dalam kejahatan.

Seorang pengacara Zeidan, Moussa Al-Doghali, mengatakan kepada stasiun televisi berbahasa Arab France 24 bahwa kliennya dibebaskan tanpa penjelasan dan ia tidak tahu kenapa ia ditangkap dan ditahan.

Setelah dibebaskan, Zeidan berada dalam keadaan sehat dan menginap di sebuah hotel di Tripoli, kata Doghali.

Pada Oktober 2013, Zeidan pernah diculik dari kamar hotel di Tripoli oleh sebuah kelompok bersenjata yang memiliki kaitan dengan parlemen yang memecatnya satu tahun kemudian. Demikian laporan Reuters.

(Uu.T008)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017