"Ini diberikan semata-mata dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) dengan menerapkan 100 persen transaksi non tunai di jalan tol mulai 31 Oktober 2017
Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Cabang Bekasi, Jawa Barat kembali memberikan potongan harga sebesar 10 persen bagi pengguna uang elektronik atau transaksi nontunai.

"Ini diberikan semata-mata dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) dengan menerapkan 100 persen transaksi non tunai di jalan tol mulai 31 Oktober 2017," kata AVP Corporate Communication Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso di Kabupaten Bekasi, Kamis.

Menurut dia, pemberian potongan harga itu berlaku untuk jalan tol yang secara langsung dikelola oleh PT Jasa Marga. Khususnya berlaku di Jabodetabek dan Bandung, Jawa Barat, maupun Jawa Tengah hingga Denpasar (Bali) yang dibagi menjadi dua periode dengan masa tenggang waktu berbeda.

Pada periode pertama, 28 Agustus hingga 3 September 2017 berlaku untuk Jalan Tol Jabotabek dan Bandung milik Jasa Marga dan Kelompok Usaha, di antaranya Jalan Tol Jagorawi, Jakarta-Tangerang, JORR (Simpang Susun Kebon Jeruk-Pondok Pinang dan Simpang Susun Taman Mini-Rorotan), serta Jakarta-Cikampek.

Juga Jalan Tol Dalam Kota Jakarta Soedijatmo, Jakarta-Serpong (Pondok Aren hingga Ulujami), Bogor Ring Road (BORR), Cipularang serta Padaleunyi.

Sedangkan periode kedua yaitu pada tanggal 4-10 September 2017, potongan tarif tol sebesar 10 persen diberlakukan di jalan tol yang bukan Jabotabek dan Bandung milik Jasa Marga maupun kelompok usaha, di antaranya Jalan Tol Semarang Seksi A, B dan C, Semarang-Solo (Semarang-Bawen), Surabaya-Gempol (Dupak-Waru, Waru-Porong dan Kejapanan-Gempol), Gempol-Pasuruan, Gempol-Pandaan.

"Juga Jalan Tol Surabaya-Mojokerto (Krian-Mojokerto), Belmera, serta Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa," katanya.

Ia menambahkan pemberian potongan harga itu merupakan apresiasi kepada masyarakat atau pengguna layanan tol yang lebih memilih uang elektronik.

Selain itu, guna memberikan efek kecepatan sehingga kepadatan yang terjadi pada lalulintas tol dapat terhindar dan perjalanan menjadi lancar.

Ia mengatakan bahwa pembayaran secara tunai sering menimbulkan kepadatan dan antrean panjang, sehingga petugas Jasa Marga harus membuka lajur tambahan guna mengatasi kepadatan kendaraan pada loket ayu gardu pembayaran tol.

Padahal, menurutnya, kemacetan akan lebih mudah diatasi dengan beralihnya sistem pembayaran melalui uang elektronik.

Pewarta: Mayolus Fajar D
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017