Jakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan perubahan harga gas dari ConocoPhillips di Grissik, Sumsel ke PT PGN (Persero) Tbk di Batam, Kepri akan menambah penerimaan negara.

"Perubahan harga gas (ConocoPhillips ke PGN) selain menjaga fairness bisnis migas di hulu dan midstream, juga akan meningkatkan penerimaan negara. Ini positif," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (23/8) malam seperti disampaikan melalui rilisnya di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, berdasarkan kalkulasi lebih lanjut, tambahan penerimaan negara, akibat perubahan harga gas ConocoPhillips ke PGN dari 2,6 dolar AS menjadi 3,5 dolar per MMBTU untuk volume 22,73 BBTUD, akan mencapai sebesar 4,3 juta dolar AS untuk periode kontrak Juli 2017 sampai November 2018.

"Tambahan penerimaan negara 4,3 juta dolar AS tersebut lebih besar dari potensi tambahan pendapatan ConocoPhillips sebesar 2,3 juta dolar pada periode yang sama," ujarnya.

Jonan juga mengatakan keputusan perubahan harga itu diambil didasarkan unsur perhitungan yang berkeadilan, dengan prinsip adanya pembagian yang adil antara operator di hulu dengan operator di midstream.

Sementara itu, lanjutnya, harga dari PGN ke konsumen diputuskan tetap dan tidak mengalami perubahan.

Hal ini, menurut Jonan, menunjukkan konsistensi pemerintah dalam menjaga harga gas yang terjangkau untuk masyarakat.

"Perubahan harga itu hanya di sisi supply yaitu harga gas ConocoPhillips Sumsel ke PGN Batam, sementara harga di konsumen tetap. Ini yang penting, harga di end user seperti industri dan pembangkit listrik tidak naik, sehingga mendorong ekonomi nasional dan setempat. Ini perwujudan energi sebagai modal pembangunan," ujarnya. 


Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Copywriter
Copyright © ANTARA 2017