Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian kembali mengekspor bawang merah ke Thailand dan Singapura. Kali ini jumlah yang diekspor sebanyak 9 kontainer atau 247,5 ton dengan nilai mencapai 436.000 dollar Singapura atau setara Rp 4,7 miliar.

Ekspor perdana dilakukan pada 18 Agustus lalu. Saat itu, Indonesia juga mengekspor bawang merah ke Vietnam, Taiwan, Malaysia, Timor Leste dan negara lainnya sebanyak 12 kontainer.  

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Spudnik Sujono mengatakan hal ini membuktikan Indonesia tidak hanya berhasil mewujudkan swasembada bawang merah, tetapi juga berhasil mewujudkan kedaulatan bawang merah.

"Kita patut bersyukur dan berbangga hati, bahwa saat ini Indonesia tidak hanya telah mewujudkan swasembada bawang merah, tapi telah mampu mencapai kedaulatan bawang merah. Hari ini kita lepas ekspor yang kedua selama bulan Agustus tahun ini dari Surabaya ke Thailand dan Singapura," kata Spudnik di Surabaya, dalam siaran pers Kementan, Senin.

Sejak 2016 lalu, Indonesia tak lagi mengimpor bawang merah. Padahal, di tahun 2014 negara ini masih mengimpor bawang merah untuk konsumsi dan benih sebesar 74.903 ton dan 17.429 ton di tahun 2015.

Namun di tahun 2016 tidak ada impor (NOL) untuk bawang merah Konsumsi, dan bahkan mampu mengekspor sebesar 735 ton.

"Ini pencapaian yang luar biasa dari kinerja kita bersama di bawah komando Bapak Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Prestasi ini tentunya harus kita pertahankan dan tingkatkan di masa-masa mendatang. Tidak ada lagi kata impor, tapi kita terus ekspor," ujar Spudnik.


Optimisme volume ekspor meningkat

Spudnik optimistis volume ekspor bawang merah dapat bertambah dan pasar ke luar negeri dapat diperluas mulai tahun ini. Hal ini karena Indonesia berpotensi besar mengembangkan bawang merah.

"Sentra produksi yang semula terkonsentrasi hanya di Pulau Jawa, saat ini sudah mulai menyebar ke berbagai daerah seperti Bima, Solok, Enrekang, Bantaeng, Tapin, Maluku Tengah dan masih banyak lagi daerah lainnya," ungkap Spudnik.

Pada tahun 2016 luas panen bawang merah mencapai 149,6 ribu ha dengan produksi mencapai 1,45 juta ton serta luas tanam naik menjadi 22,5 persen dari tahun sebelumnya.

Tahun ini target produksi bawang merah naik 17,7 persen dari tahun lalu.

"Dengan jumlah produksi tersebut kita dapat memenuhi sendiri kebutuhan di dalam negeri 1,1 juta ton per tahun atau rata-rata sekitar 88.000 ton per bulan," sebut dia.

Sementara, Kepala Satuan Tugas (Satgas) Pangan Jawa Timur, Kombes Widodo, menyatakan pihaknya siap mendukung pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan stok bawang merah.

"Caranya, pertama-tama melakukan pemantauan di lapangan dengan menerjunkan personel Polda, Polres, sampai Polsek ke sejumlah titik secara bersamaan. Jadi, kita menjaga kesejahteraan petani, pedagang, dan konsumen melalui upaya-upaya di lapangan, tidak bisa hanya melihat data," kata Widodo.

Selain itu, untuk mengatasi selunduoan Satgas Pangan telah melakukan pemetaan komoditas pangan yang berpotensi masuk dengan cara ilegal.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017