Komunikasi dengan broker tetap lancar. Jadi aman
Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan aktivitas di pasar modal domestik tidak terpengaruh dari gangguan teknis Satelit Telkom-1 milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.

"Saya sudah cek, tidak ada masalah. Kita kan pakai dua, Satelit Telkom dan Net Link. Ada backup. Basic-nya dari dulu pakai Net Link," ujar Direktur Utama BEI, Tito Sulistio di Jakarta, Senin.

Dengan begitu, lanjut dia, meski ada gangguan dari salah satu jaringan satelit, aktivitas di pasar modal tetap berjalan normal dan tetap dapat berkomunikasi dengan Anggota Bursa atau perusahaan sekuritas.

"Komunikasi dengan broker tetap lancar. Jadi aman," katanya.

Sementara itu, VP Investor Relations Telkom, Andi Setiawan dalam keterangan resmi kepada BEI menyampaikan bahwa pada Jumat, 25 Agustus 2017 sekitar pukul 16.50 WIB telah terjadi gangguan teknis pada Satelit Telkom-1.

Ia mengemukakan, dampak kejadian itu mengakibatkan gangguan atas layanan Telkom-1 terhadap pelanggan-pelanggan seperti instansi pemerintahan, perbankan, korporasi, (termasuk perusahaan penyiaran) serta jaringan internal Telkom Group.

Dijelaskan, Telkom-1 memiliki kapasitas 36 transponder terdiri atas 24 C-Brand dan 12 Extended C-Brand, diluncurkan pada tanggal 13 Agustus 1999. Telkom-1 memiliki usia desain selama 15 tahun sampai dengan 2014.

"Berdasarkan hasil konsultasi dengan Lockheed Martin pada 2014 dan 2016, satelit Telkom-1 dalam kondisi baik dan dapat beroperasi normal hingga beberapa tahun ke depan, sekurang-kurangnya sampai dengan 2019, dimana hal ini seusai dengan best-practise di industri satelit," paparnya.

Ia menambahkan bahwa sejak Februari 2016, Telkom membangun satelit Telkom-4 yang rencananya akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2018. Telkom-4 diproyeksikan untuk menempatkan slot orbit Telkom-1 yaitu 108 BT.

"Telkom-1 diasuransikan kepada Jasindo, perusahaan asuransi dalam negeri yang memiliki rekam jejak yang kuat di sektor satelit," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa pendapatan dari bisnis satelit memberikan kontribusi sekitar 0,6 persen dari total pendapatan Telkom Group.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017