Lombok Barat (ANTARA News) - Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara memastikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Jeranjang unit 2 berkapasitas 25 Megawatt segera masuk sistem kelistrikan Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Oktober sudah mulai masuk sistem Lombok karena commisioning sudah dilakukan sejak awal tahun 2007," kata Kepala PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Nusa Tenggara Djarot Hutabri, usai menyerahkan dana tanggung jawab sosial perusahaan kepada warga Desa Taman Ayu, di Kabupaten Lombok Barat, Selasa.

Ia mengatakan PLTU Jeranjang unit 2 merupakan salah satu dari tiga pembangkit yang di bangun PLN di Desa Taman Ayu, Kabupaten Lombok Barat pada 2012. Masing-masing pembangkit mampu menghasilkan energi listrik 1x25 MW.

PLTU Jeranjang unit 2 seharusnya sudah bisa beroperasi pada 2014, sesuai kontrak kerja yang disepakati oleh PLN dengan kontraktor. Namun dalam prosesnya, kontraktor mengalami kendala dana.

Proses pelelangan proyek pembangunan PLTU Jeranjang unit 1, 2 dan 3 dengan kapasitas masing-masing 1 X 25 Megawatt (MW) dilakukan oleh PLN pusat pada 2007, namun dalam perjalanannya proses pekerjaan fisik tertunda penyelesaiannya hingga tujuh tahun.

PLTU Jeranjang unit 1 dan 3, kata Djarot, sudah di bawah pengelolaan PLN Wilayah NTB sejak dioperasikan secara penuh pada 2015.

"Nanti PLTU Jeranjang unit 2 juga akan diserahkan pengelolaannya kepada wilayah. Kami di UIP hanya sebagai pelaksana pembangunan pembangkit," ujarnya.

Ia mengatakan jika pembangkit berdaya 25 MW tersebut sudah beroperasi penuh, maka akan menambah daya mampu listrik untuk sistem Lombok.

Saat ini, kondisi beban puncak di Pulau Lombok, di kisaran 220 MW dengan cadangan sebesar 40 MW.

"Dengan tambahan 25 MW, maka daya mampu sistem Lombok akan semakin mantap untuk mengatasi pertumbuhan permintaan listrik di NTB, yang semakin bertambah setiap tahun," kata Djarot.

Pewarta: Awaludin
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017