Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah kembali merosot di perdagangan Asia pada Rabu karena daerah penghasil minyak utama di Amerika Serikat masih terguncang dampak badai dahsyat Harvey.

Harvey menerjang Texas pada Jumat sebagai siklon Kategori Empat, menghancurkan rumah-rumah dan bisnis di kawasan pesisir Gulf Coast dan memicu banjir dahsyat.

Badai menyebabkan penutupan kilang-kilang minyak, yang menurut analis akan menyebabkan membengkaknya pasokan minyak mentah dan menekan harga.

Di perdagangan awal petang Asia, harga minyak patokan Amerika Serikat West Texas Intermediate turun 14 sen menjadi 46,30 dolar AS (setara Rp617.780) sementara minyak mentah Brent untuk Oktober turun 21 sen menjadi 51,79 dolar AS (setara Rp691.034).

"Dampak Siklon Harvey sangat negatif terhadap AS," kata Sukrit Vijayakar, analis perusahaan konsultan energi Trifecta.

Ia menambahkan di pasar energi yang perlu dilihat adalah seberapa cepat penutupan kilang berlangsung.

Penyedia informasi energi S&P Global Platts mengatakan dalam satu laporan pada Rabu bahwa kilang Texas berkapasitas sekitar 2,33 juta barel per hari masih tutup.

Teluk Meksiko sendiri menyumbang 20 persen dari produksi minyak Amerika Serikat dan banyak rignya juga ditutup akibat badai.

Hujan deras masih mengguyur daerah itu pada Rabu, sementara layanan darurat berjuang menjangkau ratusan orang yang terlantar akibat banjir dalam operasi penyelamatan besar sepanjang waktu, demikian menurut warta kantor berita AFP. (ab/)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017