Cape Town (ANTARA News) - Afrika Selatan mendeteksi 24 wabah flu unggas H5N8 sejak Juni, termasuk 10 temuan di peternakan niaga ayam dan tiga di peternakan burung unta, kata Menteri pertanian Senzeni Zokwana pada Rabu.

Virus itu sangat mematikan pada unggas dan menyerang peternakan milik perusahaan, seperti, RCL Foods, yang mengatakan pada pekan lalu bahwa wabah tersebut merugikan mereka hingga 50 juta rand.

"Virus tersebut menyebabkan kerugian besar pada peternakan unggas dan membatasi serta memberantas penyakit itu menjadi prioritas," kata Menteri Pertanian Senzeni Zokwana.

Pemerintah akan menerbitkan rancangan panduan ganti rugi bagi peternak yang kena dampak pada Jumat dan juga berencana mendatangkan telur dari Brasil untuk memenuhi kekurangan pasokan setelah ribuan ayam dan telur dimusnahkan akibat terjangkit virus tersebut.

Pada saat ini, wabah itu diyakini menyebar ke negara tetangga, Zimbabwe, tempat penyakit tersebut pertama kali ditemukan pada Juni.

"Perundingani dengan mitra dagang internasional sedang berlangsung untuk menjamin kelanjutan perdagangan ... dan juga pengiriman daging burung unta segar dari tempat penangkaran tertutup," kata Zokwana.

Pada 2011, Afrika Selatan memusnahkan 10.000 burung unta setelah ditemukan wabah flu unggas lain, mengakibatkan pelarangan pengiriman daging burung burung unta ke Uni Eropa. Larangan tersebut, yang dipicu penyebaran wabah flu unggas, dicabut pada 2015.
(Uu.Aulia/KR-AMQ)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017