Pontianak (ANTARA News) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis meninjau operasional Pelabuhan Ceremai dan pengoperasian kapal penyeberangan dengan nama Lambung Binaul (Elang Laut Raksasa) yang melayani masyarakat di Kecamatan Paloh dan Temajok, Kabupaten Sambas.

"Pelabuhan dan kapal ini merupakan karya besar, kenang-kenangan bersama Bapak Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk kita di perbatasan ini dan saya tempatkan di sini untuk membantu masyarakat disini agar transportasinya lancar," kata Cornelis di Sambas, Jumat.

Usai meninjau setiap sisi bangunan pelabuhan yang kokoh itu, Cornelis kemudian menuju Kapal Feri Binaul yang pengadaannya atas prakarsa dirinya sebagai Gubernur yang mengajukan kepada Kementerian Perhubungan era Ignatius Jonan sehingga pembangunan demaga dan pengadaan kapal tersebut bisa terealisasi.

Menurut Cornelis, penempatan kapal Feri di Sungai Sumpit Pelabuhan Ceremai Paloh ini bukan masalah ramai atau tidaknya pengguna jasa penyeberangan, tetapi lebih kepada antisipasi kalau sampai terjadi apa-apa maka kapal ini akan mengevakuasi masyarakat.

Karena konsep pembangunan yang mantan Bupati Landak itu pakai dalam memajukan Kalbar bertitik tumpu pada sistem dan strategi keamanan.

Bahkan dirinya juga sudah menyiapkan lapangan pesawat yang bisa didaratkan hercules di daerah perbatasan dan jalan paralel perbatasan sampai ke Kalimantan Utara.

Cornelis berharap masyarakat dapat menggunakan Kapal tersebut sebaik-baiknya.

Ditempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Kalbar Anthony Sebastian Runthu mengatakan Kapal penyeberangan Binaul satu dan Binaul dua (di Sekura), memang hasil perjuangan Gubernur Kalbar Cornelis kepada Menteri Perhubungan, ketika itu dirinya masih belum berpisah dengan Dinas Perhubungan.

"Yang digunakan untuk penyeberangan adalah usulan beliau (Cornelis) kepada Menteri Perhubungan Ignatius Jonan dan diberi nama Binaul. Ada dua kapal yakni Binaul satu dan Binaul 2," kata Anthony.

Nakhoda Kapal Feri Binaul Dadang (45) mengatakan, kapal ini beroperasi dari pagi sampai malam, namun sewaktu-waktu emergency bisa digunakan, karena ini memang untuk melayani masyarakat yang ingin ke dan dari Temajo.

Kapal ini bisa menampung 16 kendaraan jenis minibus seperti Inova atau Avanza, dan untuk kendaraan jenis trak dibawah 10 buah apalagi kalau ada muatan, dengan tarif 40 ribu perkendaraan.

"Dalam mengoperasional kapal ini, saya dibantu 10 orang ABK," katanya.

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017