Bogor (ANTARA News) - Memasuki usia ke-54 tahun Institut Pertanian Bogor (IPB) memperkuat komitmennya sebagai penggerak prima pengarustmaan pertanian dalam pembangunan di Indonesia.

"Di usia ke-54 tahun ini akan menentukan peran IPB sebagai penggerak prima pengarusutamaan pertanian untuk kedaualatan pangan Indonesia," kata Rektor IPB, Prof Herry Suhardiyanto, pada upacara Peringatan Dies Natalis IPB ke-54 di Kampus Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Senin.

Herry mengatakan, pada usianya yang ke-54 IPN telah mengukir berbagai prestasi membanggakan melahirkan berbagai ide, gagasan dan karya nyata, inovasi, sebagai upaya untuk mengembangkan pertanian Indonesia.

IPB juga mewujudkan sistem pertanian yang tangguh untuk mencapai kedaulatan pangan Indonesia sekaligus menyejahterakan seluruh komponen bangsa.

"Alhamdulillah, tahun ini IPB menjadi salah satu dari 100 perguruan tinggi terbaik di dunia versi QS World University Rangking by Subject yaitu agriculture and forestry," katanya.

Menurut Harry, penghargaan tersebut menambah kebanggan bagi IPB setelah pada tanggal 17 Agutus 2017 yang lalu, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan RI menetapkan IPB sebagai perguruan tinggi terbaik peringkat ketiga se-Indonesia setelah UGM dan ITB.

Pada momentum Dies Natalis ke-54 IPB, lanjut Herry, diharapkan dapat diisi dengan rangkaian kegiatan yang dapat membawa seluruh sivitas akademika, para alumni, para pemangku kepentingan dan masyarakat Indonesia untuk dapat mengingat kembali sejarah dan latar belakang berdirinya IPB.

"IPB didirikan dengan gagasan dan visi para founding fathers bangsa Indonesia yang menandang bahwa pendidikan tinggi pertanian amat penting dalam mewujudkan bangsa yang adil, makmur dan sejahtera," kata Herry.

Ia mengatakan, melalui pendidikan pertanian, akan dihasilkan teknologi budidaya yang baik, inovasi teknologi pertanian, dan berbagai pemikiran sebagai dasar kebijakan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

Upacara pembukaan Dies Natalis ke-54 IPB juga diisi dengan upacara penerimaan mahasiswa baru yang diikuti 6.000 mahasiswa terdiri atas mahasisda diploma, sarjana dan pascasarjana.

Herry berharap para mahasiswa baru dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya dan terus-menerus meningkatkan kapasitas, keterampilan, dan inovasi untuk menghadapi berbagai tantangan yang akan muncul.

"Belajarlah sungguh-sunggun di kampus rakyat ini, belajar lebih banyak tentang dunia tanaman dan pohon-pohon, dunia hewan, juga mikroba, yang mengajari arti kompleksitas dan ketidakpastian," kata Herry.

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017