Samarinda (ANTARA News) - Induk organisasi olahraga bulu tangkis Indonesia, PBSI, mengakui kegagalannya memenuhi target tiga emas pada SEA Games 2017, termasuk mempertahankan tradisi gelar juara umum pada cabang ini.

Sekjen PBSI Ahmad Budiarto saat menghadiri acara musda PBSI Kaltim di Hotel Diamond Samarinda, Kalimantan Timur, Senin, mengatakan hanya dua emas yang bisa dicapai oleh tim bulu tangkis Indonesia melalui tim beregu putra dan tunggal putra, sementara tim ganda putra yang juga menjadi andalan ternyata menuai kegagalan.

"SEA Games tahun Ini hasil yang kurang menggembirakan, bukan hanya kita gagal memenuhi target emas, namun kita juga gagal mempertahankan juara umum yang dalam sepuluh tahun terakhir bisa kita pertahankan," jelas Ahmad Budiarto.

Ia mengakui bahwa tim bulutangkis yang disiapkan di ajang SEA Games 2017 ini, merupakan para pemain muda, karena para pemain senior memang disiapkan untuk mengikuti event lain yakni kejuraan dunia.

"Kami masih bersyukur karena di kejuaran dunia itu, kita masih bisa meraih satu gelar juara," katanya.

Untuk ajang Asian Games tahun depan, Budiarto mengatakan PBSI dibebani target dua medali emas, mengacu pada hasil yang dicapai pada Asian Games terakhir.

Target tersebut, dinilainya masih realistis karena Indonesia masih punya kekuatan pada ganda campuran dan ganda putra untuk ajang tingkat Asia.

Namun demikian, Budiarto mengatakan bahwa masih ada PR yang harus diwujudkan oleh PBSI yakni untuk mewujudkan kembali kekuatan di nomor tunggal putra dan putri

"Sudah saatnya tunggal putra dan putri kita bisa mencapai top level untuk berbagai kejuraan dunia, ini yang harus kita wujudkan," tegasnya.

Pewarta: Arumanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017