Jakarta (ANTARA News) - Perdana Manteri Australia Malcolm Turnbull mengaku sangat terkesan ketika diajak Presiden Joko Widodo blusukan ke Pasar Tanah Abang, Jakarta, pada November 2015 saat dirinya berkunjung ke Indonesia.

"Turnball menyebut Presiden Jokowi sebagai teman baik dan mengaku tidak dapat melupakan kesannya yang mendalam ketika diajak blusukan ke Pasar Tanah Abang," demikian siaran pers KBRI Canberra yang diterima di Jakarta, Selasa.

Hal tersebut disampaikan PM Turnbull saat menerima Duta Besar RI untuk Australia Y. Kristiarto S. Legowo di kantor PM Australia di Gedung Parlemen di Canberra.

Kunjungan ini dilakukan oleh Dubes Kristiarto dalam rangka memperkenalkan diri sebagai Dubes RI yang baru untuk Australia usai menyerahkan Surat-surat Kepercayaan dari Presiden Jokowi kepada Gubernur Jenderal Australia, Sir Peter Cosgrove, pada tanggal 27 Juni 2017.

Bahkan saking terkesannya, PM Turnbull memamerkan kepada Dubes Kristiarto, fotonya bersama Presiden Jokowi di Pasar Tanah Abang yang diambil pada saat mereka berdua melepas jas dan dasi karena suhu udara yang panas. Foto tersebut dipajang secara khusus di ruang kerja PM Turnbull.

Pada kesempatan tersebut, PM Australia kembali menyampaikan pujian dan kekagumannya terhadap peran dan kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dianggapnya memberikan pengaruh yang signifikan, bukan hanya di tingkat nasional dan kawasan, melainkan juga dunia.

Presiden RI juga dinilai mampu menunjukkan contoh yang sangat jelas dan konkret bahwa Islam, demokrasi dan moderasi, sangat relevan, dapat berjalan beriringan serta saling memperkuat.

Dalam pertemuan PM dan dubes tersebut, juga dibahas sejumlah isu bilateral yang menjadi kepentingan kedua negara, mulai dari politik-keamanan, ekonomi-perdagangan hingga isu kawasan.

Di bidang ekonomi, Perdana Menteri Australia berharap proses perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia atau lebih dikenal dengan "Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership" (IA-CEPA) yang kini sudah memasuki babak perundingan ke-delapan, dapat dirampungkan pada tahun ini.

Dubes RI secara khusus mendorong agar lebih banyak investor Australia yang menanamkan modal di Indonesia. Terlebih lagi kini sudah ada sistem pelayanan satu atap yang kian mempermudah investor asing berinvestasi di Indonesia.

Terkait isu regional, Dubes RI menyampaikan informasi kepada PM Turnbull terkait langkah-langkah diplomasi pro-aktif Indonesia, baik oleh Presiden Jokowi maupun Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dalam rangka membantu menyelesaikan secara damai dan lewat dialog terkait krisis kemanusiaan yang menimpa etnis Muslim Rohingnya di Myanmar. PM Turnbull sangat menghargai inisiatif Indonesia tersebut.

Melalui pertemuan ini juga telah dipertegas visi dan tekad bersama Indonesia dan Australia untuk terus memajukan, memperdalam dan memperkuat hubungan bilateral kedua negara antara lain melalui peningkatan hubungan kemitraan menjadi "Comprehensive Strategic Partnership" (CSP).

Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar setengah jam tersebut, Dubes RI didampingi oleh Wakil Dubes RI M.I. Derry Aman, Minister Counsellor Iwan Freddy Hari Susanto, dan Counsellor Dadang Hidayat.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017