New York (ANTARA News) - Ketegangan geopolitik antara Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) dan Amerika Serikat mengguncang Wall Street, membuat saham-saham AS berakhir turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), yang merupakan hari perdagangan pertama minggu ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average anjlok 234,25 poin atau 1,07 persen menjadi ditutup di 21.753,31 poin. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 18,70 poin atau 0,76 persen menjadi berakhir di 2.457,85 poin, dan indeks komposit Nasdaq turun 59,76 poin atau 0,93 persen menjadi 6.375,57 poin.

Korea Utara pada Minggu (3/9) meledakkan bom hidrogen yang dapat dibawa oleh rudal balistik antar benua, seperti diumumkana Central Television Korea Utara.

Ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara telah meningkat, terutama setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Korea Utara akan menghadapi "api dan kemarahan" jika terus mengancam Amerika Serikat.

Para investor meningkatkan eksposur mereka terhadap aset-aset safe haven seperti emas.

Pasar saham AS ditutup pada Senin (5/9) sehubungan dengan Hari Buruh.

Sementara itu, para analis mengatakan, September secara historis merupakan salah satu bulan yang paling tidak stabil untuk pasar saham.

Di luar negeri, Bank Sentral Eropa (ECB) dijadwalkan akan menggelar pertemuan pekan ini.

"Sorotan ekonomi minggu ini adalah pertemuan ECB pada pertengahan pekan ini, di mana Mario Draghi diharapkan mulai meletakkan jalan untuk mengurangi program pembelian obligasi Eropa," kata Chris Low, kepala ekonom FTN Financial, pada Selasa (5/9).

Dalam berita perusahaan, United Technologies mengakuisisi Rockwell Collins seharga sekitar 30 miliar dolar AS untuk memperluas bisnis kedirgantaraannya.

Saham United Technologies turun 5,69 persen menjadi ditutup pada 111,21 dolar AS, sementara saham Rockwell Collins naik 0,30 persen menjadi 131,00 dolar AS.
(UU.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017