"Bentuk peran aktif masyarakat itu bisa dilakukan, salah satunya dengan cara melaporkan permasalahan yang ada di Kota Jakarta melalui aplikasi Qlue," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.
Meskipun demikian, ia mengatakan sebelum melaporkan suatu permasalahan melalui aplikasi tersebut, warga harus bisa memilah-milah laporan yang akan disampaikan.
"Saya rasa, ada masalah-masalah sederhana yang dapat ditangani oleh warga. Maka, warga harus bisa memilih, mana masalah yang sebaiknya dilaporkan, dan mana masalah yang tidak perlu dilaporkan," ujar Djarot.
Lebih lanjut, dia menuturkan dalam menangani segala permasalahan yang dihadapi, pemerintah dan masyarakat juga harus selalu bekerja sama dan berkoordinasi, sehingga masalah dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu, dia mengungkapkan ke depannya, pemprov akan melakukan pemetaan permasalahan di masyarakat, sehingga dapat diketahui masalah apa saja yang kerap dihadapi warga sekaligus penanganannya.
"Melalui pemetaan itu, kami jadi punya semacam spesifikasi mengenai masalah-masalah apa saja yang dihadapi warga, dan apakah masalah itu membutuhkan penanganan dari petugas atau bisa ditangani sendiri," ungkap Djarot.
Qlue merupakan aplikasi yang dipelopori oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di dalam sistem Jakarta Smart City.
Masyarakat dapat menyampaikan laporan dalam format teks, foto atau video melalui aplikasi Qlue yang ada di telepon genggam dengan sistem operasi Android ataupun iOS, dan sekaligus melengkapinya dengan geo-tagging agar laporan menjadi akurat.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
