Mataram (ANTARA News) - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat H Nasruddin menyebutkan jumlah haji asal provinsi itu yang meninggal dunia di Mekkah, Arab Saudi sudah mencapai 10 orang.

Berdasarkan data yang diterima Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB, rata-rata para haji ini meninggal dunia akibat penyakit jantung dan gangguan pencernaan.

"Jamaah haji yang meninggal dunia ini berasal dari sejumlah kabupaten/kota di NTB," ujar Nasrudin di Mataram, Jumat.

Dia menyebutkan ke 10 orang tersebut, yakni Juhur Arya Banjar Getas Bin Lalu Hasbullah meninggal di pemondokan pada 27 Agustus dan Muhdin Muhrim Raudah Bin Muhrim. Keduanya berasal dari Kabupaten Lombok Tengah.

Selanjutnya, empat orang berasal dari Kabupaten Lombok Timur yakni Mursayyid Supardi Ahmad Bin Supardi warga Kelurahan Pancor Kecamatan Selong, Marhan Bahruddin Abidin Bin H Pahrudin warga Desa Batuyang Kecamatan Pringgabaya, Inaq Susiadi (52) warga Pohgading Pringgasela, dan Rusdin Umar Muhammad bin Amak Umar warga Desa Terara Kecamatan Terara.

Kemudian dari Kabupaten Bima, atas nama Muhtar Soro Idris Bin Soro warga Desa Kole, Kecamatan Wera, dan Usman Ismail Note Bin Isma,  warga Lambu Desa Mange, Kecamatan Sape.

"Almarhum Usman Ismail Note Bin Isma meninggal karena kecelakaan," ujarnya.

Selain itu, satu orang yang meninggal dunia atas nama Fajar Muhammad Sairah asal Perempuan, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat. Meninggal dunia pada Kamis (7/9) malam.

"Kita terima informasinya tadi malam almarhum meninggal dunia sekitar pukul 02.00 Waktu Arab Saudi," terangnya.

Saat ini, kata Narsudin, kondisi jamaah haji NTB banyak yang terserang penyakit flu karena faktor cuaca panas di Mekkah.

"Semua jamaah merasakan cuaca kota Mekkah panas," tandasnya.

Sementara, untuk kepulangan jamaah haji asal NTB dari Tanah Suci ujar Nasrudin, akan dilakukan pada 22 September 2017.

Jumlah jamaah haji embarkasi Lombok tahun ini sebanyak 4.476 orang.

Pada tahun ini, embarkasi Lombok terdiri dari 11 kloter seperti tahun 2016. Kloter pertama berangkat tanggal 12 Agustus dan dijadwalkan tiba kembali di Indonesia pada tanggal 22 September, sedangkan kloter 10 dan 11 yang berangkat tanggal 25 Agustus, direncanakan kembali tanggal 5 Oktober.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017