Kudus (ANTARA News) - Sebanyak 13.000 orang di Tanah Air ditargetkan mendapat bekal keterampilan kerja melalui Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) agar bisa mandiri maupun diterima kerja di dunia industri, kata Kepala BLKI Semarang Edi Susanto.

"Saat ini, tercatat sudah terealisasi 70 persen," ujar Edi Susanto ketika mendampingi Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Hanif Dhakiri kunjungan ke beberapa SMK di Kudus, Jumat.

Ia mengatakan, belasan ribu orang yang ditargetkan dibekali keahlian kerja itu, tersebar di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Timur karena BLKI Semarang di bawah naungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Untuk Jawa Tengah, ditargetkan bisa melatih 2.000 orang, sementara di Jatim sebanyak 8.000 orang, dan selebihnya untuk melatih masyarakat di Bali dan NTT.

Di masing-masing provinsi tersebut, katanya, terdapat Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang bertugas memberikan pelatihan keterampilan.

Adapun jumlah UPTD di Jateng sebanyak 16 UPTD, Jatim sebanyak 24 UPTD, Bali sebanyak lima UPTD dan NTT sebanyak tiga UPTD.

Ia berharap, semakin banyaknya warga yang dibekali keterampilan kerja, semakin berkurang jumlah pengangguran.

"Masyarakat yang mendapatkan bekal keterampilan kerja melalui BLK di bawah Kementerian Tenaga Kerja, setidaknya bisa membuka usaha secara mandiri atau terserap di perusahaan," ujarnya.

Semua peserta pelatihan keterampilan kerja, katanya, tidak sekedar mendapatkan bekal keterampilan kerja, melainkan mereka juga diberikan pembinaan soal tanggung jawab ketika nantinya bekerja di perusahaan.

Lulusan dari BLKI, katanya, tidak hanya mendapatkan sertifikat pelatihan kerja, melainkan mereka juga mendapatkan sertifikat uji kompetensi.

Dalam mendapatkan sertifikat uji kompetensi, katanya, setiap peserta yang dinyatakan lulus pelatihan kerja akan diuji oleh tim penguji independen yang ditunjuk.

"Adanya sertifikat kompetensi, tentunya menjadi jaminan kompetensi yang dimiliki, sehingga perusahaan yang menerimanya bekerja juga tidak ragu," ujarnya.

Apalagi, lanjut dia, materi pelatihan yang diberikan juga selalu diperbarui untuk disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri. Demikian halnya, peralatan pendukung selama pelatihan juga diperbarui untuk disesuaikan dengan kemajuan dunia industri.

Ia mengatakan, dalam menentukan program pelatihannya, selalu melibatkan dunia industri karena nantinya mereka yang akan membutuhkan pekerja sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan.

Pelatihan kerja yang ditawarkan, meliputi bisnis manajemen, manufaktur, las, elektronik, otomotif, dan garmen apparel.

Lulusan dari BLKI yang tercatat, katanya, sekitar 78 persen di antaranya berhasil terserap di sejumlah perusahaan di Tanah Air.

"Untuk Jateng saja, bisa mencapai 82 persen yang tersalurkan ke sejumlah perusahaan," ujarnya.

Pewarta: Akhmad NL
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017