Bamako (ANTARA News) - Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita pada Sabtu (9/9) meresmikan markas besar pasukan dari lima negara yang dirancang untuk memerangi ekstremis di kawasan Sahel, kata pejabat yang menghadiri upacara itu kepada AFP.

Markas besar tersebut terletak di Mali tengah di Sevare, sekitar 10 kilometer dari timur Mopti, sebuah kawasan yang dilanda serangan teror selama beberapa bulan terakhir.

Pasukan yang terdiri dari lima batalion, berkekuatan 5.000 personel itu, diputuskan di sebuah KTT di Bamako pada 2 Juli, terdiri atas tentara Niger, Chad, Mali, Mauritania dan Burkina Faso.

Mereka memiliki anggaran tahunan sekitar 496 juta dolar AS setahun, walaupun sejauh ini baru 127 juta dolar AS yang sudah dijanjikan. Negara-negara peserta terdiri dari negara paling miskin di dunia.

Sebuah rencana yang dilihat oleh AFP pada Sabtu menyerukan batalion pertama untuk mulai beroperasi bulan ini, dan pada Oktober "operasi lintas perbatasan akan digelar di zona tri-garis depan" antara Mali, Niger dan Burkina Faso. (mu)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017