Rote Ndao (ANTARA News) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pengoperasian tol laut yang menjangkau daerah terpencil berpengaruh pada penurunan harga barang di Kabupaten Rote Ndato, Provinsi Nusa Tenggara Timur hingga 20 persen.

Usai meninjau Pelabuhan Baa di Kabupaten Rote Ndao, Minggu, Menhub Budi Karya menjelaskan manfaat pengoperasian tol laut membuat stok teratasi sehingga inflasi dan keseimbangan harga dapat dikendalikan.

"Menurut Laporan dari Pemerintah Kabupaten, harga turun sepuluh sampai 20 persen. Itu salah satunya semen," kata Budi Karya.

Budi menjelaskan pengoperasian tol laut bertujuan untuk menjangkau dan mendistribusikan logistik ke daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan.

Tol Laut di Rote dilayani KM. Caraka Jaya Niaga III-22 dan KM Logistik Nusantara I yang keduanya berangkat dari Tanjung Perak Surabaya. Ada pun jenis muatan yang dibawa yakni antara lain gula, beras, tepung, kedelai, minyak, dan baja konstruksi.

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan setelah penerapan tol laut dan "Rumah Kita" yang dikelola Pelindo III, harga kebutuhan pokok dan bangunan di Rote mengalami penurunan.

Harga semen di Rote pada Agustus 2016 sebesar Rp55.000 sedangkan pada Juni 2017 telah menurun sebesar 14 persen menjadi Rp47.500. Sejalan dengan itu, barang kebutuhan pokok juga mengalami penurunan, salah satunya beras pada Agustus 2016 Rp14.000 menjadi Rp10.500 pada Mei 2017.

Senada dengan itu, Wakil Bupati Rote Ndao Jonas C. Lun mengatakan kebijakan tol laut khususnya di Kabupaten Rote Ndao juga dapat mengatur barang yang masuk dan keluar dapat berimbang.

"Ada manfaat yang positif, sebelum ada tol laut harga agak lebih tinggi setelah ada tol laut karena ada distribusi dan stok harga lebih terkendali," kata Jonas.

Kementerian Perhubungan juga menganggarkan Rp50 miliar untuk pengembangan fasilitas Pelabuhan Baa Rote Ndao dengan menambah panjang dermaga dan investasi crane untuk bongkar muat barang.

Setelah dikembangkan, dermaga Pelabuhan Baa akan memiliki tambahan panjang 50 meter, yakni dari saat ini 80 meter menjadi sepanjang 130 meter sehingga dua atau tiga kapal bisa bersandar.

(T.M053/M019)

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017